Musrenbang
TELUK KUANTAN-Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis mengingatkan agar aparat pemerintah desa dan kecamatan memprioritaskan usulan perbaikan perekonomian saat digelarnya musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) di tingkat kecamatan. Hal itu disampaikannya saat membuka musrenbang di Kecamatan Benai, Senin (22/2). "Pada saat Musrenbang ini saya minta saudara kepala desa, BPD, pemangku adat, tolong diutamakan soal ekonomi, sosial dan budaya. Kalau pembangunan infrastruktur bapak-bapak ibu-ibu tak perlu fikirkan lagi. Sebab, Pemkab Kuansing melalui Dinas Pekerjaan Umum telah melakukan survei apa saja kebutuhan fisik yang diperlukan," ujarnya didampingi Sekda Kuansing H Zulkifli, kepala dinas, kepala badan dan kepala bagian di lingkungan Pemkab Kuansing.
Persoalan ekonomi, agama, kesehatan dan pendidikan kata Sukarmis adalah persoalan yang banyak dirasakan masyarakat. "Jadi kekuarangan-kekurangan di daerah kita tolong bapak-bapak dan ibu-ibu sampaikan," katanya.
Keamanan
Sementara pada pembukaan musrenbang di Kecamatan Pangean Bupati Kuantan SIngingi, H Sukarmis meminta kepada tokoh masyarakat Kecamatan Pangean agar meningkatkan keamanan. Jika keamanan terjaga, banyak investor tertarik menanamkan modalnya di Pangean.
“Jangan lagi sering demo karena bukan budaya kita. Kalau ada masalah hendaknya diselesaikan dengan kompromi dan tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan baik. Saya dengar cukup banyak investor berminat ke Pangean asalkan keamanan baik,” ujarnya, Senin (22/2).
Disebutkannya, untuk menjaga stabilitas keamanan di Pangean perlu dukungan tokoh masyarakat, seperti kepala desa dan aparatnya, kepala sekolah dan unsur lainnya.
Oleh karena itu kata Sukarmis, proaktif kalangan
tokoh masyarakat dan cerdik pandai sangat diperlukan. Agar tercipta situasi yang lebih kondusif di Kecamatan Pangean.
Kemudian, dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) kali ini tokoh masyarakat dan jajaranya diminta membahas penanganan masalah kemamanan.
Imbauan Bupati cukup beralasan. Pasalnya, Kecamatan ini cukup rawan gangguan keamaman, seperti maraknya pungutan liar. Selain itu, jalur tranportasi di daerah Pangean, terutama pada malam hari sering mendapat gangguan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Mobil yang sering mendapat gangguan adalah mobil kampas dari luar daerah menunju Kabupaten Indragiri Hilir. Hingga kini kurang teratasi dengan baik oleh aparat Kepolisian, pemerintah setempat dan masyarakat," imbuhnya.Riaumandiri.net