Pages

Subscribe:

Sukarmis Kembali Pimpin Tarbiyah Islamiyah

Di arena Musyawarah Cabang (Muscab) III Persatuan Tarbiyah Islamiyah Kabupaten Kuansing yang dilangsungkan Rabu (19/5) di Balai Pertemuan Adat Teluk Kuantan, H Sukarmis kembali terpilih untuk yang kedua kalinya memimpin salah satu organisasi Islam terbesar di Kabupaten Kuansing tersebut.

Langkah H Sukarmis untuk menduduki jabatan posisi Ketua Umum Tarbiyah Islamiyah Kabupaten Kuansing periode 2010-2015, berjalan mulus. Pasalnya, seluruh peserta Muscab sepakat mengajukan H Sukarmis yang nota benenya adalah Bupati Kabupaten Kuansing saat ini sebagai calon tunggal.
‘’Peserta Muscab sepakat, mengajukan beliau (H Sukarmis-red) sebagai calon tunggal. Secara otomatis, beliau langsung menjadi Ketua Umum Tarbiyah Islamiyah Kabupaten Kuansing untuk kedua kalinya dan sekaligus sebagai Ketua Tim Formatur,’’ kata Sekretaris Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah Kabupaten Kuansing Samsi SE yang dikonfirmasi Riau Pos, disela-sela pelaksanaan Muscab.
Sementara, untuk penyusunan kepengurusan harian secara lengkap termasuk sekretaris umum, Samsi menyebutkan adalah wewenang dari Ketua Umum Tarbiyah Islamiyah Kabupaten Kuansing terpilih.
Muscab III Persatuan Tarbiyah Islamiyah Kabupaten Kuansing dihadiri pula Wakil Ketua Drs H Ramli Khatib Persatuan Tarbiyah Islamiyah Provinsi Riau, Aliman Ibrahim MA serta beberapa orang pengurus lainnya. Kegiatan ini diikuti pengurus daerah TI Riau, pengurus cabang Tarbiyah Kabupaten Kuansing 36 orang, PAC, unsur PC Perwati dan Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyah (IPTI) dengan jumlah sebanyak 105 orang. Selain itu, hadir sebagai peninjau unsur agama, pendidik dan tokoh masyarakat yang kesemuanya berjumlah sebanyak 115 orang.
Ketua Tarbiyah Islamiyah Provinsi Riau yang diwakili Wakil Ketua Drs H Ramli Khatib mengatakan, program kerja Tarbiyah ke depan betul-betul dapat menyentuh kepentingan masyarakat kecil di desa-desa, terutama umat Islam. Karena, pengurus Tarbiyah Islamiyah Riau masih menerima laporan tentang desa yang terpaksa meminjam penyelenggaraan jenazah dari luar desa lain, khatib yang tidak ada.
Karena itu, program TI bagaimana menumbuhkan ulama-ulama di desa yang bisa menjadi pembimbing dalam penyelenggaraan salat jenazah, khatib, pembaca doa dan lainnya. Sementara, desa terus berkembang dan dimekarkan. ‘’Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama. ‘’Yang disebut Tarbiyah adalah pendidikan, dakwah, serta kegiatan sosial lainnya,’’ ujarnya.
Pengurus Tarbiyah Islamiyah Riau menilai kalau Tarbiyah Islamiyah Kabupaten Kuansing telah menunjukkan keberhasilan dari cabang-cabang lain di Riau. Sudah banyak kegiatan yang sudah dilaksanakan selama ini.
Sementara Bupati Kuansing H Sukarmis yang membuka muscab ini mengatakan, kalau sejak kepemimpinanya dengan Mursini, sejak 2006 lalu sudah memberikan bantuan honor bagi guru MDA, khatim, gharim, imam. Ini sudah dicanangkannya ketika akan maju dalam Pilkada Kuansing.
Sebagai upaya untuk menyemarakan masjid, musala dan surau. Langkahnya dengan mewajibkan anak-anak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan SMP harus bebas buta aksara Alquran dengan mendapatkan sertifikat dari MDA.
Di tahun-tahun pertama, sebanyak hampir 5.000 orang santri MDA se-Kabupaten Kuansing diwisuda. Angka ini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun selanjutnya. Pemkab juga memberikan bantuan bagi organisasi keagamaan yang ada di Kabupaten Kuansing yang dianggarkan dalam APBD Kuansing. Yang kesemuanya itu, adalah untuk mengembangkan pendidikan keagamaan di Kabupaten Kuansing. Source: Riaupos.com