Laporan desriandi candra, Kuansing
desriandi-candra@riaupos.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuantan Singingi (Kuansing) menemui masyarakat Kenegerian Cengar (Desa Koto Cengar dan Seberang Cengar, red), Sabtu (12/6) atas tindak lanjut upaya menyelesaikan konflik masyarakat setempat dengan PT Tri Bakti Sarimas yang berujung konflik berdarah.
Bertempat di Mesjid Nurul Jihad desa Koto Cengar dan dijelaskan langsung Bupati Kuansing H Sukarmis, dipaparkan hasil kesepakatan antra Pemkab Kuansing dengan perusahaan tersbeut. Sukarmis menyebutkan dirinya sudah melakukan pertemuan dengan pihak PT Tri Bakti Sarima, dan pengurus KUD Prima Sehati di Pekanbaru untuk mencari solusi penyelesaian konflik sesuai dengan keinginan masyarakat.
‘’Alhamdulillah sudah ada langkah maju dalam pertemuan tersebut, dan ini saya sampaikan pada masyarakat,’’ ujarnya.
Dipaparkannya, pihak Pemkab, PT TBS dan KUD Prima Sehati sepakat, solusi yang diambil adalah luas seluruh kebun sawit 9.316 hektare, terdapat kebun plasma yang kurang produktif seluas 1.716 hektare yang disebabkan gangguan hama dan gajah. Kebun plasma yang kurang produktif itu, ujarnya, diganti dengan kebun milik perusahaan PT TBS (tukar guling). Lokasinya ditentukan secara teknis di lapangan yang lebih menguntungkan peserta plasma. Hasil plasma yang kurang produktif seluas 1.716 hektare jadi milik PT TBS dan hasil kebun milik perusahaan jadi milik plasma.
Selain itu, lahan plasma yang tak produktif seluas 1.716 hektare, tambah Sukarmis akan dibangun PT TBS sampai produktif secara sempurna dan selanjutnya akan disepakati lahan mana yang akan dipilih oleh peserta plasma setelah sepuluh tahun.
‘’Nanti terserah bapak-bapak mau memilih yang mana. Apa tetap memilih kebun milik perusahaan yang diserahkan pada masyarakat seluas 1.716 hektare, atau lahan plasma yang sudah dibangun perusahaan sampai produktif secara sempurna,’’ ujar Sukarmis yang disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir sebagai tanda setuju langkah tukar guling yang diambil Pemkab Kuansing.
Awalnya, kata Sukarmis, pihak perusahaan tidak setuju. Tetapi dirinya serta pejabat Pemkab yang hadir mendesak dan meminta kerendahan hati pihak perusahaan. ‘’Dan akhirnya perusahaan setuju, sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan pada masyarakat,’’ tambahnya.
Bupati Kuansing H Sukarmis sempat membeberkan item lainnya termasuk tentang pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang menurut rencana akan dilaksanakan 26 Juni mendatang. Namun masyarakat yang hadir, secara bersamaan dan bergiliran meragukan tentang kepastian pelaksanaan RAT 26 Juni mendatang. Pasalnya, mereka kecewa dengan janji pengurus KUD Prima Sehati yang sebelumnya, akan melaksanakan RAT tanggal 23 Mei lalu. Menurut warga, peristiwa ini adalah buntut dari pudarnya kepercayaan masyarakat terhadap seluruh pengurus KUD Prima Sehati yang ingkar janji dan sama sekali tidak memperhatikan masyarakat sebagai anggotanya.
‘’Apa betul RAT akan dilaksanakan 26 Juni mendatang. Kami tak percaya kalau RAT akan dilaksanakan 26 Juni mendatang pak bupati,’’ ujar masyarakat yang hadir. Dalam pelaksanaan RAT nanti, masyarakat menuntut materi yang dibahas bukan lagi soal laporan pertanggungjawaban. Akan tetapi, soal kepengurusan KUD yang menurut mereka semua yang ada saat ini harus diganti. Dalam pertemuan tersebut, beberapa kali masyarakat masyarakat melakukan penolakan. Namun Bupati Kuansing H Sukarmis kembali menyakinkan dan menenangkan masyarakatnya.
Rombongan pemkab Kuansing dipimpin langsung Bupati Kuansing H Sukarmis, Wakil Bupati Drs H Mursini Msi, Sekda Drs H Zulikifli, Asisten I H Ridarman SH MM, Asisten II H Marduyut SE, sejumlah kepala dinas, kabag di lingkungan Pemkab Kuansing serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuansing Drs H Syafrudin yang juga salah satu tokoh masyarakat Kenegerian Cengar, Danramil Kuantan Mudik Kapten M Husni.
Sementara dari masyarakat dihadir Camat Kuantan Mudik Efrizon Marzuki AP MSi, Kepala Desa Koto Cengar Doni, Kepala Desa Seberang Cengar Juslim. Pertemuan yang dilangsungkan di rumah suci tersebut dipenuhi ninik mamak, tokoh masyarakat dan masyarakat Kenegerian Cengar. Bahkan, hingga ke luar halaman masjid dan jalan-jalan. Usai pertemuan, Sukarmis dan rombongan sempat meninjau lokasi bentrokan di Air Bangun. Masih terlihat bekas-bekas terjadinya bentrokan. Kendaraan sepeda motor milik masyarakat yang rusak dan bekas mobil kepolisian yang hangus masih berada di lokasi kejadian. Pelaksanaan pertemuan ini dipantau langsung pasukan TNI yang berasal dari satuan Koramil se-Kabupaten Kuansing.(hpz)