Pages

Subscribe:

Bule pun Ikut Meriahkan Randai Dubalang

PEKANBARU (RP) - Ribuan penonton yang memadati Kalangan Angsoka, Bali Art Center tidak beranjak dari tempat duduknya saat menyaksikan pertunjukan Randai Kuantan Dubalang, pada Jumat (18/6).

Penampilan grup randai asal Kota Pekanbaru ini selama tiga jam berhasil memukau penonton yang hadir di Bali Art Center.
Meski di panggung lain juga digelar berbagai pertunjukan dari tim kesenian daerah lainnya. Namun penampilan kontingen yang mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Provinsi Riau ini mendapat perhatian khusus dari masyarakat Bali yang menyaksikannya. Bahkan beberapa Bule ikut berjoget randai bersama para pemain.
Diawali dengan pertukaran cindera mata dari Dinas Budpar Riau yang diserahkan langsung oleh Drs R Asrarudin MSi, Sekretaris Disbudpar Provinsi Riau kepada Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, ribuan penonton yang hadir sudah memadati kalangan Angsoka. Masyarakat Bali nampaknya sudah penasaran menyaksikan pertunjukan randai yang malam itu membawakan cerita ‘’Bujang Lapuk’’.
Meski pada permulaan pertunjukan (pasombahan) masih memakai bahasa Kuantan Singingi, penonton tetap antusias mengikuti jalan cerita yang ditampilkan. Keriuhan penonton mulai menjadi saat lagu demi lagu dimainkan di antara babak cerita. Secara spontan penonton mulai ikut masuk di lingkaran untuk ikut berjoget randai. Para turis asing juga tidak mau ketinggalan mencoba menarikan joget randai meski tampak kesulitan mengikuti gerakan lincah para pemain.
‘’It is so nice, dancing with them. Even it difficult (dance) to me, but I am enjoy it. (Menyenangkan, menari bersama mereka. Walaupun sulit bagi saya untuk menarikannya, tapi saya menikmatinya),’’ ujar Frans, seorang turis asal Rotterdam, Belanda, yang ikut berjoget randai. Tawa penonton pecah saat pelawak Riau yang sekaligus pimpinan grup Randai Kuantan Dubalang Fakhri Semekot yang menjadi tokoh Dollah mencandai bule tersebut dengan bahasa Inggris bercampur bahasa Kuantan Singingi.
Apresiasi besar yang ditunjukkan masyarakat Bali pada penampilan randai ini, tidak terlepas dari kemasan teater tradisonal Kuantan itu yang sangat komunikatif dengan penonton. Selain itu jalan cerita ‘’Bujang Lapuk’’ memiliki kemiripan cerita dengan kisah ‘’Rajapala’’ yang dikenal luas di kalangan masyarakat Bali.
Pada kesempatan itu, Drs R Asraruddin MSi, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau memaparkan bahwa penampilan tim kesenian yang mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau ini merupakan hasil kesepakatan pertemuan Taman Budaya se Indonesia yang berlangsung di Pekanbaru beberapa waktu yang lalu, dimana Riau diberikan kesempatan untuk berpartisipasi bersama beberapa provinsi lainnya pada Pesta Kesenian Bali XXXII.
‘’Pada tahun ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau sengaja menampilkan pertunjukan Randai Kuantan. Bila sebelumnya senantiasa menampilkan pertunjukan tari, maka kali ini kita mengangkat salah satu kesenian tradisional masyarakat Riau yang dulu sempat hampir punah,’’ ujar Asraruddin. ‘’Kegiatan ini juga bisa menjadi acuan bagi kita dalam mempersiapkan event kebudayaan pada tahun 2011 mendatang,’’ tutupnya.Source:Riaupos.com