Pages

Subscribe:

7.500 Calon Siswa Baru akan Direkrut

7.500 Calon Siswa Baru akan Direkrut

Laporan DESRIANDI CANDRA, Teluk Kuantan desriandicandra@riaupos.com
Sesuai dengan keputusan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kuansing, terhitung 28 Juni hingga 2 Juli 2010, dilakukan Penerimaan Siswa Baru (PSB). Sejumlah calon siswa baru pun berdatangan mengikuti pendaftaran.

Bahkan untuk jenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK, jumlah siswa baru yang akan direkrut diperkirakan mencapai 7.500 orang siswa baru. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kuansing Drs H Alwis MSi melalui Kabid Menengah Umum dan Kejuruan Drs H Yuli Hermanto MM yang dikonfirmasi Riau Pos, Senin (28/6) di Teluk Kuantan.
Menurut Yuli Hermanto, untuk jenjang pendidikan SMA/SMK sederajat, daya tampung sekolah diperkirakan akan mampu menerima siswa/siswi baru untuk tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 3.000 orang.
Sementara untuk jenjang pendidikan SMP/MTs sederajat, diperkirakan sekitar 4.500 orang siswa/siswi baru. ‘’Kalau untuk tingkat pendidikan SMA dan SMP sederajat, daya tampung diperkirakan sekitar 7.500 orang,’’ ujarnya.
Sementara untuk jenjang pendidikan SD dan TK, Yuli menyebutkan, ini ditangani bidang TK/SD. Menyinggung soal biaya pendaftaran, Yuli Hermanto menjelaskan, untuk jenjang pendidikan SD dan SMP biaya pendaftaran gratis. Karena sudah dianggarkan dalam dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk penerimaan siswa baru.
Tetapi untuk jenjang pendidikan SMA sederajat, tidak digratiskan. Karena tidak ada dalam BOS. Sehingga besaran biaya pendaftaran yang dipungut sebesar Rp10.000. Namun bila dilaksanakan tes tertulis, besaran biaya Rp10.000 tersebut tentunya tidak akan memadai untuk cetak soal. Sehingga diperlukan biaya tambahan.
Besaran biaya tambahan, tidak ditentukan Disdik Kuansing. Melainkan diserahkan pada kebijakan masing-masing sekolah. Dengan catatan dalam batas kewajaran dan tidak memberatkan orang tua murid.
Pengumuman penerimaan siswa baru, diperkirakan akan sudah diumumkan sekitar 3 Juli mendatang. Sementara untuk kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) secara serentak. Sementara untuk kegiatan pembelajaran, seluruhnya sudah akan dimulai terhitung 12 Juli 2010. ‘’Semua kegiatan belajar sudah dimulai 12 Juli secara serentak,’’ ujarnya.(nto)Source:Riaupos.com

»»  READMORE...

BKD Tunggu Petunjuk Men-PAN

BKD Tunggu Petunjuk Men-PAN

Laporan DESRIANDI CANDRA, Teluk Kuantan desriandicandra@riaupos.com
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kuansing, masih menunggu petunjuk teknis rencana pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS, di masing-masing daerah dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Men-PAN RI).

‘’Kita masih menunggu keputusan Juknis dari Men-PAN RI tentang petunjuk penerimaan atau pengangkatan tenaga honorer yang disebutkan Men-PAN RI ini,’’ kata Kepala BKD Kuansing Drs Muharman MPd yang dikonfirmasi Riau Pos, Sabtu (26/6) di Teluk Kuantan.
Muharman menyebutkan, memang rencana tersebut sudah santer disebut-sebut. Tetapi belum ada kepastian hingga sekarang. Bila sudah turun Juknis perekrutannya, BKD baru akan melakukan pendataan.
Tetapi diperikarakan untuk Kuansing tidak akan terlalu banyak. Untuk guru saja, jumlahnya sekitar 400 orang. Sedangkan untuk tenaga honorer di lingkup pertanian, seperti tenaga penyuluh pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan diperkirakan sekitar 140 orang. ‘’Jadi ini baru perkiraan kita, nanti selanjutnya bila sudah turun petunjuk teknisnya, akan kita data,’’ ungkap Muharman.
Rencana adanya perekrutana pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS oleh Pemerintah Pusat, kuotanya di luar kuota perekrutan tenaga CPNS daerah 2010 yang diusulkan Pemkab Kuansing ke Men-PAN sebanyak 1.350 orang. ‘’Kuotanya di luar usulan kita ke Men-PAN untuk perekrutan tenaga CPNS 2010,’’ ujar Muharman.(nto) .Source:Riaupos.com

»»  READMORE...

SMAN PINTAR RAIH JUARA 1 LOMBA PADUAN SUARA DI TAJA DHARMA WANITA KABUPATEN KUANSING

Penampilan Paduan Suara SMAN Pintar,Penerimaan Hadiah Juara 1, Photo Bersama bersama Ibu Yeni Zulkifli Dalam Lomba Paduan Suara Lagu-lagu Nasional dan Lagu-lagu Perjuangan yang DI Taja Dharma Wanita Kabupaten Kuantan Singingi

Teluk Kuantan , 23 Juni 2010, dalam rangka meningkatkan rasa kebangsaan atau Nasionalisme Khususnya di kalangan Pemuda atau pelajar, Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kuantan Singingi yang di Ketuai Ny. Hj. Yeni Zulkifli. Yang bersempena pada Hari Kebangkitan Nasional 2010. Melaksanakan kegiatan lomba paduan Paduan Suara Lagu-lagu Nasional dan Lagu-lagu Perjuangan bagi Remaja Putri atau Siswi SMU dan Siswi SMP yang berada dalam Wilayah Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

Dihadiri Dewan Penasihat Dharma Wanita Kuansing Hj.Juita Sukarmis sekaligus membuka acara yamg mengusung tema “Dengan Kebangkitan Nasional Kita Mantapkan Kebangkitan Pemuda Kebangkitan Prestasi Serta Kebangkitan Bersama Membangun Nagori Maju”. Ungkap Ronaldo Rozalino S.Sn salah satu guru pembimbing dan pelatih paduan Suara Siswi SMAN Pintar yang menghadiri kegiatan tersebut.

 

Pada lomba paduan Suara Lagu-lagu Nasional dan Lagu-lagu perjuangan di ikuti 9 tim paduan suara yang berada pada sekolah SMA dan SMU di Kecamatan Kuantan Tengah. Kegiatan tersebut berjalan dengan sukses dan lancar dengan manajemen waktu yang baik dan berkualitas.

 

Alhamdulillah dari sembilan (9) Tim paduan suara yang berkompetensi, SMAN Pintar Kabupaten Kuantan Singingi meraih Juara 1 dengan mendapat Tropy dan Uang Pembinaan sebesar 1 Juta Rupiah. Denagn Menyanyikan Lagu Wajib Indonesia Pusaka dan Pantang Mundur yang di aransemen dalam tiga suara, Ungkap Ronaldo Rozalino S.Sn yang juga Arangger dan Komposer SMAN Pintar Kab Kuansing.

 

Tim Paduan Suara dari SMAN Pintar dibagi dalam tiga suara dari 15 siswi yang bernyanyi diantaranya: Dirigen: Uci Ramadani , Suara 1 , Sonnya Suhardian,J essy Latni Gusniarta, Rizka Faulina, Rezkia Puji Nanda, Ramadani Indah, Kiprah Piawi, Elika Gustina, Cindy Claudia. Untuk Suara 2: Lilik Febriani, Vita Ramadani, Susi Susanti, Tiara Bela Pratiwi, Gustri Robi Wala. Dan Suara 3: Aisyah Mayang Wulan, Nefi Fitriana, Nurahmah Dewi, Weli Indah Sari. Dengan formasi tim paduan suara sisiwi SMAN Pintar yang diberikan memberikan keberkahan dan keberkahan.Sehingga mengeluarkan kualitas yang harmonisasi yang didengarkan.Ungkap Irwan B salah satu Juri Kegiatan Lomba Paduan Suara. Juri pada saat kegiatan tersebut: Syafuddin, Oni yang didatangkan dari Dinas Terkait dalam lingkungan Pemda Kuansing.

 

Semoga dengan prestasi yang didapatkannya menjadikan SMAN Pintar Kabupaten Kuantan Singingi unggul disegala Bidang seperti IPTEK, Sains, Seni. Ini yang diharapkan dan sampaikan oleh Bupati Kuansing H.Sukarmis pada kegiatan perpisahan beberapa waktu yang lalu, “SMAN Pintar harus dan buktikan dengan selalu berprestasi dalam segala bidang apa saja”. Ungkap H.Zulhefis S.Pd Kepala SMAN Pintar Kabupaten Kuantan Singingi. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, hidayah keberkahan buat SMAN Pintar Kabupaten Kuantan Singingi. Ungkap Ronaldo Rozalino S.Sn Humas SMAN Pintar. Admin SMAN Pintar

Source: ronaldorozalino.blogspot.com,

»»  READMORE...

Ribuan Santri Padati Limu

Ribuan santri MDA atau yang sekarang disebutkan dengan Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA), se Kabupaten Kuansing, Kamis (24/6) memenuhi lapangan Limuno Teluk Kuantan. Sebanyak 5.093 santri MDA se-Kabupaten Kuansing di wisuda secara serentak.

Kehadiran ribuan santri MDA ini, menghadiri acara prosesi pelaksanaan wisuda massal yang setiap tahun terus dilaksanakan Pemkab Kuansing. Mereka juga didampingi orang tua serta sanak famili. Sehingga, terlihat kerumunan manusia memenuhi lapangan hijau di tengah Kota Teluk Kuantan ini.
Berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan wisuda santri secara massal yang memasuki tahun ketiga ini, dilaksanakan di lapangan terbuka, yakni di Lapangan Limuno Teluk Kuantan. Sementara pada tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan wisuda dilakukan di Gedung H Abdul Rauf Teluk Kuantan.
Prosesi pelaksanaan wisuda santri, dilakukan secara simbolis oleh Bupati Kuansing H Sukarmis serta Wakil Bupati Drs H Mursini MSi, sebanyak 72 orang dari 12 kecamatan se-Kabupaten Kuansing. Masing-masing perwakilan kecamatan dipilih enam orang, tiga laki-laki dan tiga perempuan.
Selanjutnya, proses wisuda santri juga dilakukan Sekda Kuansing Drs H Zulkifli MSi, Dandim 0302 Inhu Letkol ARM Bambang Eko Pratolo, Waka Polres Kompol Muji Supriyanto SIk, Kajari Teluk Kuantan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuansing Drs H Syafrudin, asisten, kepala dinas, kepala badan, hingga camat se-Kabupaten Kuansing, ikut melakukan prosesi wisuda santri secara massal ini.
Bupati Kuansing H Sukarmis mengatakan, Pemkab Kuansing komitmen untuk meningkatkan pendidikan keagamaan. Salah satunya melalui pendidikan di tingkat MDA atau PDTA yang dianggap sebagai langkah yang tepat. Sukarmis menyebutkan, pendidikan dasar MDA untuk menghilangkan atau mengentaskan buta aksara Alquran serta mendidik mereka pandai melaksanakan ibadah salat lima waktu. ‘’Selain menghilangkan buta aksara Alquran, juga sudah bisa mengerjakan salat. Ini adalah program pemerintah,’’ ujarnya.
Karena itu, dirinya atas nama Pemkab Kuansing menyampaikan rasa terima kasih atas antusiasnya masyarakat Kuansing, dan santri MDA yang sudah jauh-jauh datang untuk mengikuti pelaksanaan wisuda.
Wisuda pertama, kedua dan ketiga santri MDA se-Kabupaten Kuansing dilakukan di Gedung Abdusekarang, ditambah orang tua santri yang hadir di lapangan Limuno Teluk Kuantan. Jumlah santri MDA atau PDTA yang sekarang di wisuda terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Sukarmis memperkirakan, pada 2011 mendatang, jumlahnya akan bertambah. Bahkan l Rauf. Namun sekarang dilaksanakan di Lapangan Limuno Teluk Kuantan, karena di Gedung Abdul Rauf tidak muat lagi untuk menampung jumlah santri yang terus meningkat setiap tahunnya.
Apalagi diperkirakan menjadi 5.500 orang. Sehingga rancangan pelaksanan wisuda akan dilaksnaaa di sport center yang sudah siap dan gagah. Sehingga ini bisa dilihat secara langsung masyarakat Kabupaten Kuansing. Di bulan Juli akan diresmikan.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kabag Kesra Setda Kuansing H Asarudin SSos menyebutkan, jumlah yang diwisuda sebanyak 5.093 orang yang terdiri dari 12 kecamatan. Kecamatan Kuantan Tengah sebanyak 839 orang, Kecamatan Kuantan Mudik 519 orang, Kecamatan Kuantan Hilir 435 orang, Kecamatan Cerenti sebanyak 416 orang, Kecamatan Singingi sebanyak 464 orang.
Selanjutnya Kecamatan Benai 612 orang, Kecamatan Pangean 330 orang, Kecamatan Logas Tanah Darat 355 orang, Kecamatan Gunung Toar 197 orang, Kecamatan Singingi Hilir sebanyak 406 orang, Kecamatan Hulu Kuantan sebanyak 206 orang, dan Kecamatan Inuman sebanyak 314 orang dari 234 MDA/PDTA se-Kabupaten Kuansing.(nto) Laporan DESRIANDI CANDRA, Teluk Kuantan desriandicandra@riaupos.com. Source:Riaupos.com

»»  READMORE...

Bule pun Ikut Meriahkan Randai Dubalang

PEKANBARU (RP) - Ribuan penonton yang memadati Kalangan Angsoka, Bali Art Center tidak beranjak dari tempat duduknya saat menyaksikan pertunjukan Randai Kuantan Dubalang, pada Jumat (18/6).

Penampilan grup randai asal Kota Pekanbaru ini selama tiga jam berhasil memukau penonton yang hadir di Bali Art Center.
Meski di panggung lain juga digelar berbagai pertunjukan dari tim kesenian daerah lainnya. Namun penampilan kontingen yang mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Provinsi Riau ini mendapat perhatian khusus dari masyarakat Bali yang menyaksikannya. Bahkan beberapa Bule ikut berjoget randai bersama para pemain.
Diawali dengan pertukaran cindera mata dari Dinas Budpar Riau yang diserahkan langsung oleh Drs R Asrarudin MSi, Sekretaris Disbudpar Provinsi Riau kepada Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, ribuan penonton yang hadir sudah memadati kalangan Angsoka. Masyarakat Bali nampaknya sudah penasaran menyaksikan pertunjukan randai yang malam itu membawakan cerita ‘’Bujang Lapuk’’.
Meski pada permulaan pertunjukan (pasombahan) masih memakai bahasa Kuantan Singingi, penonton tetap antusias mengikuti jalan cerita yang ditampilkan. Keriuhan penonton mulai menjadi saat lagu demi lagu dimainkan di antara babak cerita. Secara spontan penonton mulai ikut masuk di lingkaran untuk ikut berjoget randai. Para turis asing juga tidak mau ketinggalan mencoba menarikan joget randai meski tampak kesulitan mengikuti gerakan lincah para pemain.
‘’It is so nice, dancing with them. Even it difficult (dance) to me, but I am enjoy it. (Menyenangkan, menari bersama mereka. Walaupun sulit bagi saya untuk menarikannya, tapi saya menikmatinya),’’ ujar Frans, seorang turis asal Rotterdam, Belanda, yang ikut berjoget randai. Tawa penonton pecah saat pelawak Riau yang sekaligus pimpinan grup Randai Kuantan Dubalang Fakhri Semekot yang menjadi tokoh Dollah mencandai bule tersebut dengan bahasa Inggris bercampur bahasa Kuantan Singingi.
Apresiasi besar yang ditunjukkan masyarakat Bali pada penampilan randai ini, tidak terlepas dari kemasan teater tradisonal Kuantan itu yang sangat komunikatif dengan penonton. Selain itu jalan cerita ‘’Bujang Lapuk’’ memiliki kemiripan cerita dengan kisah ‘’Rajapala’’ yang dikenal luas di kalangan masyarakat Bali.
Pada kesempatan itu, Drs R Asraruddin MSi, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau memaparkan bahwa penampilan tim kesenian yang mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau ini merupakan hasil kesepakatan pertemuan Taman Budaya se Indonesia yang berlangsung di Pekanbaru beberapa waktu yang lalu, dimana Riau diberikan kesempatan untuk berpartisipasi bersama beberapa provinsi lainnya pada Pesta Kesenian Bali XXXII.
‘’Pada tahun ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau sengaja menampilkan pertunjukan Randai Kuantan. Bila sebelumnya senantiasa menampilkan pertunjukan tari, maka kali ini kita mengangkat salah satu kesenian tradisional masyarakat Riau yang dulu sempat hampir punah,’’ ujar Asraruddin. ‘’Kegiatan ini juga bisa menjadi acuan bagi kita dalam mempersiapkan event kebudayaan pada tahun 2011 mendatang,’’ tutupnya.Source:Riaupos.com

»»  READMORE...

Komisi A DPRD Riau ke Kuansing

Koimisi A DPRD Riau, Selasa (22/6) melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Kuansing. Kedatangan rombongan Komisi A DPRD Riau yang dipimpin Bagus Santoso SAg MP selaku Ketua Komisi A, ditambah tujuh Anggota Komisi A DPRD Riau lainnya dan staf Sekwan.

Ketujuh anggota DPRD Riau lainnya yakni Elly Suryani SH, Jaburrullah SSos, Drs H Asrul Jaafar, H Darisman Ahmad LC MA, Zukri, H Masnur SH MH, H Zulkarnaen Nurdin. Disebutkan Bagus Santoso, tugas Komisi A adalah tugas yang paling berat. Kedatangan mereka adalah ingin mencari solusi penyelesaian insiden di Kuansing serta perkembangan situasi terkini.
Kedatangan rombongan Komisi A DPRD Kuansing disambut langsung Wakil Bupati Drs H Mursini MSi, Sekda Drs H Zulkifli MSi, Asisten I H Ridarman SH MM, Direktur Operasional PT Tri Bakti Sari Mas, Ketua KUD Prima Sehati H Ilyas Yacub, Kasat Reskrim AKP Firman VW Sianipar SH, Kapolsek Kuantan Mudik AKP Syafri Joni SE, sejumlah kepala dinas, Camat Kuantan Mudik Efrizon Marzuki AP MSi, Kepala Desa Koto Cengar Doni, Kepala Desa Seberang Cengar Yuslim.
Wakil Bupati H Mursini mengatakan, semula Bupati Kuansing H Sukarmis akan hadir dalam pertemuan. Namun mendadak berangkat ke Sumatera Barat. Mursini yang menyampaikan ekspos yang sudah disiapkan Bagian Pemerintahan Setda Kuansing menyampaikan gambaran umum KUD Prima Sehati, yang didirikan 7 Mei 2983 dengan pengesahan dan didaftar pada Kantor Wilayah Departemen Koperasi Provinsi Riau 7 Juli 1985.
Badan Hukum KUD Prima Sehati Nomor 1103/BH/XIII, serta akte perubahan terakhir anggaran dasar koperasi yang disahkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dengan surat Keputusan Nomor 08/BH/PAD/KWK.4/5.1/IX/95 tanggal 27 September 1995. Kantor Pusat KUD Prima Sehati beralamat di Desa Lubuk Ramo Kecamatan Kuantan Mudik serta kantor perwakilan di Jalan Ronggowarsito No 39 Pekanbaru.
Pengelolaan perkebunan kelapa sawit melalui program KKPA antara KUD Prima Sehati dan PT Tri Bakti Sarimas kondisi tahun 2009 adalah, luas kebun KKPA KUD Prima Sehati seluas 9.316 hektare lebih, luas produktif 7.600 hektare, tidak produktif 1.716 hektare, realisasi produksi 84 ribu ton lebih, total penjualan buah Rp104.816 miliar lebih dan bagian atau porsi anggota Rp16,2 miliar lebih.
Soal wilayah kerja KUD Prima Sehati, Mursini menyebutkan, KUD Prima Sehati beroperasi di 11 desa di Pucuk Rantau Kecamatan Kuantan Mudik. Yakni Desa Koto Cengar, Seberang Cengar, Lubuk Ramo, Pantai, Air Buluh, Pangkalan, Ibul, Sungai Besar, Perhentian Sungkai, Muara Petai dan Desa Setiang.
Mursini juga menyampaikan solusi yang sudah dilakukan Pemkab Kuansing. Sejauh ini, kondisi masyarakat sudah kondusif. Anggota Komisi A DPRD Riau Zulkarnaen mengatakan, kedatangan Komisi A Riau tidak ingin memancing persoalan baru. Apalagi, sudah ada beberapa poin kesepakatan yang dicapai Pemkab, Perusahaan dan KUD Prima Sehati. Asal kesepakatan yang sudah dicapai segera di realisasikan. Sehingga nanti tidak menimbulkan persoalan baru. Dirinya menghargai upaya yang sudah dilakukan Pemkab Kuansing, melakukan pendekatan dengan masyarakat.
Dalam pertemuan ini juga hadir Kasat Reskrim AKP Firman VW Sianipar SH, Kasat Intelkam AKP Susilo dan Kapolsek Kuantan Mudik AKP Syafrijoni menjelaskan kalau mereka tidak dalam kapasitas menjelaskan tetapi hanya menghadiri pertemuan dan kunjungan Komisi A DPRD Kuansing.
Namun semua pihak yang hadir dalam pertemuan tersebut, sepakat berupaya mencari solusi terbaik penyelesaian konflik tersebut sehingga tidak terulang di masa akan datang. Pertemuan berlansgung dalam suasana keakraban. Karena beberapa di antara mereka adalah tokoh masyarakat Kuansing, sebut saja mantan Bupati Kuansing Drs H Asrul Jaafar, mereka yang juga sudah banyak kenal dengan Wakil Bupati H Mursini yang juga berasal dari DPRD Riau sebelumnya.(nto) Laporan DESRIANDI CANDRA, Telukkuantan desriandicandra@riaupos.com.Source:Riaupos.com

»»  READMORE...

Jemaah Calon Hahi (JCH) Kuansing Alami Penurunan

Laporan DESRIANDI CANDRA, Teluk Kuantan desriandicandra@riaupos.com
Jumlah Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Kuansing yang akan berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah tahun ini, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Beradasarkan data dari kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuansing, jumlah JCH Kuansing hanya berjumlah 240 orang. Dibandingkan musim haji 2009 lalu sebanyak 250 orang, berarti tahun ini mengalami penurunan sebanyak 10 orang. ‘’Memang sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya,’’ kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuansing Drs H Syafrudin yang dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (20/6) di Teluk Kuantan.
H Syafrudin menjelaskan, meski saat ini jumlahnya mengalami penurunan, tetapi masih belum final. Karena, data pasti akan diketahui menjelang-jelang keberangakatan haji. Sebagaimana di ketahui, sistem penentuan jatah haji daerah, bukan lagi berdasarkan kuota. Melainkan berdasarkan sistem antrean. Karena itu, siapa yang cepat mendaftar dirinya untuk menunaikan ibadah haji, maka paling berpeluang mendapatkan tiket duluan menunaikan ibadah haji ke tanah suci.
Bahkan, dari daftar antrean yang di terima Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuansing, saat ini sudah menunggu daftar antre sebanyak 1.200 orang. Jumlah tersebut akan direalisasikan pula secara bertahap.
‘’Untuk Kabupaten Kuansing, juga belum diketahui jatahnya berapa. Karena akan dilihat antreannya di tingkat Provinsi Riau. Artinya jumlah untuk tahun depan sudah terpenuhi. Ini bisa jadi meningkat atau menurun,’’ ujarnya.
Menyinggung soal kapan akan dilaksanakannya manasik haji, Syafrudin menyebutkan jadwal untuk pelaksanaan kegiatan manasik haji di daerah belum diterima pihaknya. Melainkan masih menunggu dari Kementerian Agama RI melalui Kantor Kementerian Wilayah Agama Riau.
Meski demikian, 12 kecamatan di Kabupaten Kuansing sudah melaksanakan pra manasik haji di tingkat kecamatan. Kegiatan pra manasik haji di tingkat kecamatan, dilakukan sistem rayon. Kecamatan Kuantan Benai, Kuantan Tengah, Singingi dan Singingi Hilir pelaksanaan pra manasik haji tersendiri. Sedangkan Kecamatan Cerenti, Inuman, Pangean, Logas Tanah Darat, dan Kuantan Hilir satu rayon, kecamatan Gunung Toar, Hulu Kuantan dan Kuantan Mudik satu rayon. ‘’Pusatnya akan dilakukan manasik haji di Teluk Kuantan yang diperkirakan sebelum memasuki Ramadan,’’ terang Syafrudin.(nto) .Source:Riaupos.com

»»  READMORE...

Pacu Jalur Nasional Belum Dapat Dukungan

TELUK KUANTAN (RP) - Dalam menghadapi pelaksanaan iven Pacu Jalur Nasional di Tepian Narosa Teluk Kuantan, 29 Juli hingga 1 Agustus mendatang, Panitia Pelaksana Iven Pacu Jalur Nasional mengharapkan dukungan pendanaan dari pihak ketiga.

Namun sampai hari ini, Panitia pelaksana belum menerima satu rupiah pun dukungan pendanaan dari sumbangan pihak ketiga. Terutama sumbangan dari perusahaan yang beroperasi diwilayah kabupaten Kuansing ini. ‘’Sampai hari kemarin, belum ada dana yang masuk ke rekning kita (panitia Pacu Jalur-red) iven nasional’’, kata Bendahara Panitia Pelaksanaan Iven Pacu Jalur Nasional 2010, Nafrial SP MM yang dikonfirmasi Riau Pos, Senin (21/6) di Teluk Kuantan.
Dikatakan Nafrial, sebagaimana biasanya, panitia telah membuka rekening tersendiri untuk pelaksanaan Pacu Jalur iven nasional di Bank Riau Cabang Teluk Kuantan. Tetapi sampai hari ini, belum ada laporan yang masuk tentang dana yang disumbangkan pihak ketiga.
Kendati demikian, pihaknya akan melakukan pengecekannya ke rekening khusus panitia Pacu Jalur di Bank Riau Cabang Teluk Kuantan. Untuk mendukung pendanaan pelaksanaan iven Pacu Jalur Nasional 2010 yang diprediksikan akan menelan dana sekitar Rp1,7 miliar itu, panitia memang sangat memerlukan dukungan pendanaan dari pihak ketiga, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Kuansing.
Misalnya, PT RAPP, PT SAR (Surya Agrolika Reksa), PT MAS (Mustika Agrolika Reksa), PT Andalas, PT Duta Palma Nusantara, PT ASMJ (Asia Sawit Makmur Jaya), serta sejumlah perusahaan lainnya yang banyak bergerak di sektor perkebunan di wilayah Kabupaten Kuansing. Selain itu, juga pada donator dan masyarakat Kuansing lainnya.
Usulan permohonan dukungan pendanaan tersebut, disampaikan melalui proposal yang ditebarkan panitia melalui tim penggalangan dana. Dia berharap, dalam waktu dekat ini sudah ada dana yang masuk ke rekning panitia.
Menyinggung soal target yang ditetapkan panitia dari sumbangan pihak ketiga, Nafrial menyebutkan tidak mematoknya. Namun pada 2009 lalu, dukungan pendanaan dari pihak ketiga ini di peroleh lebih dari Rp500 juta.(dac) .Source:Riaupos.com

»»  READMORE...

Perampok Gasak Pemilik Toserba Di Kecamatan Benai

TELUK KUANTAN (RP) - Aksi perampokan dengan menggunakan senjata api, kembali terjadi di wilayah kabupaten Kuansing. Kali ini, yang menjadi sasaran para pelaku tindak kejahatan ini adalah Kusno (56) asal Desa Muara Langsat Kecamatan Benai.

Kusno sendiri menurut keterangan dari pihak kepolisian adalah mertua dari pemilik sebuah Toserba di Teluk Kuantan. Untungnya, Kusno tidak dicederai kelima kawanan rampok yang menggunakan pistol. Namun sejumlah harta benda miliknya berhasil dibawa kabur. Di antaranya, uang senilai Rp75 juta, emas 100 gram, tiga buah handphone dan satu unit mobil Fortuner yang akhirnya berhasil ditemukan tim gabungan Polres Kuansing.
Kapolres Kuansing AKBP Rudi Abdi Kasenda yang dikonfirmasi Riau Pos melalui Kasat Reskrim Polres Kuansing, AKP Firman VW Sianipar SH menjelaskan, aksi perampokan ini berlangsung pada hari Jumat (18/6) sekitar pukul 00.15 WIB di Desa Muara Langsat Kecamatan Benai yang dilakukan sekitar lima orang dengan menggunakan senjata api laras pendek (pistol).
Dari penuturan korban kepada pihak kepolisian, peristiwa yang hampir merenggut nyawanya tersebut berawal dari kedatangan pelaku memasuki rumah korban. Pelaku datang ke rumah korban dengan mengetuk pintu, tanpa
melihat ke luar atau jendela, korban Kusno langsung membuka pintu. Saat membuka pintu, pelaku langsung menodongkan senjata api.
Selanjutnya pelaku mengikat korban, dan mengambil barang milik korban. Mendapat informasi adanya perampokan, tim gabungan Opsnal Satreskrim Polres Kuansing bersama dengan unit Reskrim Polsek Benai, Polsek Kuantan Tengah yang dipimpin Kabag Ops AKP Rudi Samosir, polisi selanjutnya mendatangi TKP dan mengejar pelaku yang membawa kabur barang dan mobil Fortuner milik korban.
Tim gabungan langsung menghubungi Polsek Singingi Hilir untuk menutup jalur lintas. Karena dari informasi pelaku lari ke ruas jalan lintas tersebut. Namun saat di ruas jalan lintas di Desa Koto Baru Kkecamatan Singingi Hilir, pelaku menggilas kayu rintangan dan melepaskan tembakan serta melarikan diri ke arah jalan trans perkebunan sawit.
Selanjutnya gabungan Polres, Polsek Benai, Polsek Kuantan Tengah bergabung bersama dengan Polsek Singingi Hilir. Anggota melakukan pengejaran, namun pelaku meninggalkan mobil Fortune tersebut perkebunan sawit PT MAS (Mustika Agrolika Reksa) Kecamatan Singingi Hilir. Pelaku diduga melarikan diri melalui jalan tras ke Pekanbaru dengan menggunakan mobil Avanza.
Barang bukti yang berhasil diamankan, antara lain enam utas tali rapia panjang satu meter. Satu utas tali nilon panjang satu meter yang digunakan pelaku mengikat korban, satu unit mobil Fortuner warna silver BM 1264 KL dan STNK, BPKB yang ditinggal pelaku yang di temukan di perkebunan PT MAS Singingi Hilir pada saat dilakukan pengejaran.Selanjutnya, terhadap barang bukti satu unit mobil Fortuner yang ditemukan dan ditinggal pelaku tersebut, diamankan di Mapolres Kuansing untuk pengembangan kasus. Sementara terhadap pelaku masih dalam penyelidikan.(dac).Source:Riaupos.com

»»  READMORE...

LADPI Kecamatan Singingi Terima Penghargaan Gubernur

Laporan DESRIANDI CANDRA, Teluk Kuantan desriandicandra@riaupos.com
Lembaga Adat Desa Pangkalan Indarung (LADPI) Kecamatan Singingi, Kamis (17/6) dalam upacara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia akan menerima penghargaan Setia Lestari Bumi yang akan diserahkan langsung Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP di Pekanbaru.

Hal ini dikatakan Camat Singingi Hendra AP MSi, Rabu (16/6) di Teluk Kuantan.
Selama ini, kata Hendra, lembaga Adat Desa Pangkalan Indarung ini memang konsisten menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya termasuk keberadaan sungai larangan melalui penerapan hukum adat. Sasarannya adalah, pembinaa lingkungan, pengabdian lingkungan, perintis lingkungan dan perintis lingkungan yang telah berhasil dalam kepeloporannya meningkatkan fungsi lingkungannya.
Lembaga Adat Pangkalan Indarung, benar-benar konsisten menjaga kelestarian lingkungan desanya. Terutama dalam menjaga kelestarian sungai larangan yang menjadi sumber ketersediaan ikan untuk keperluan masyarakat setempat.
Lembaga Adat Pangkalan Indarung mengeluarkan hukum adat, tidak boleh dan tidak bisa mengambil ikan-ikan ada di Sungai Larangan ini. Ikan-ikan itu bisa diambil bila saat musim panen raya. Bila tetap dilakukan, maka akan dikenakan sanksi pada masyarakat maupun orang luar yang melakukannya berupa denda.
Pelaksanaan hukum adat di Desa Pangkalan Indarung ini sudah berlangsung sejak lama. ‘’Ini terus dilaksanakan dan ditaati cucu kemenakan dan masyarakat setempat,’’ ujarnya.
Pemerintah Kecamatan Singingi, menyampaikan apresiasi tentang upaya dan komitmen dari Lembaga Adat Desa Pangkalan Indarung ini. Dia berharap ini akan menjadi contoh bagi desa desa lain di Kecamatan Singingi lainnya.(nto).Source: Riaupos.com

»»  READMORE...

Selamat Ulang Tahun ke 54 H Sukarmis Bupati Kuansing

HUT ke 54 H Sukarmis Bupati Kuansing

 

Motto Bapak H Sukarmis yang saya dapat dari Facbook Pribadinya

“Hidup adalah berjuang. tidak merasa susah ketika dalam kesusahan dan tidak cepat merasa senang ketika dalam keadaan senang, slalu bersyukur dg apa yang ada, ingin maksimal berbuat untuk masyarakat dan negeri tercinta” H.Sukarmis.

 

Saya Mengucapkan

Selamat Ulang Tahun

ke

54

Kepada

 H Sukarmis

Bupati Kuantan Singingi

 

Semoga Selalu Dilimpahkan Rahmat, Hidayah serta Keberkahan dalam menjalankan Roda Pemerintahan di Kabupaten Kuantan Singingi.Amin. Source: ronaldorozalino.blogspot.com

»»  READMORE...

Riau Peringkat 9 Kasus HIV/AIDS

JAKARTA (RP) - Kasus HIV/AIDS di Indonesia selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup besar. Hingga 31 Maret 2010, tercatat ada 20.564 kasus AIDS yang telah terjadi. Padahal pada 2004, baru ada sebanyak 2.684 kasus.

Pada 2005, jumlahnya naik menjadi 5.321 kasus, lalu naik lagi menjadi 8.194 (2006), 11.141 kasus (2007), kemudian 16.110 kasus (2008), serta di posisi 19.973 kasus pada 2009. Riau berada di peringkat kesembilan terbanyak penemuan kasus HIV/AIDS.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih, data terakhir hingga Maret lalu juga mencatat bahwa kasus HIV/AIDS terbanyak ada di Jawa Barat. Diikuti kemudian oleh Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, serta Kepulauan Riau.
‘’Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang mengalami epidemi HIV/AIDS dengan peningkatan prevalensi cukup tajam dan belum menunjukkan penurunan, meskipun berbagai upaya penanggulangannya telah dilaksanakan,’’ kata Menkes, dalam raker dengan Komisi IX DPR RI, Senin (14/6).
Untuk mengendalikan laju penyebaran HIV/AIDS itu, lanjut Endang, Kemenkes pun melakukan berbagai strategi inovatif. Di antaranya yakni penguatan pokja AIDS sektor kesehatan, penguatan kapasitas manajemen dan teknis program di semua tingkatan, penguatan dan pengembangan sistem informasi dan surveilans, hingga pengembangan kolaborasi TB-HIV dan lain-lain.(esy/jpnn)Source: Riaupos.com

»»  READMORE...

Perekrutan CPNS Daerah 2010,BKD Tunggu Formasi CPNS Men-PAN

aporan DESRIANDI CANDRA, Teluk Kuantan desriandicandra@riaupos.com
Sampai Sekarang, Pemkab Kuansing melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kuansing masih menunggu persetujuan formasi yang diusulkan pada Men-PAN RI terkait perekrutan CPNS daerah 2010 ini.

Dalam usulan ke Men-PAN RI, Pemkab melalui BKD Kuansing mengusulkan sebanyak 1.325 usulan untuk tenaga CPNS. Demikian dikatakan Kepala BKD Kuansing Drs Muharman MPd menjawab Riau Pos, Ahad (13/6) di Teluk Kuantan.
Namun menurut informasi yang diterimanya, dalam waktu dekat ini pihak Kementerian Men-PAN RI akan memberikan jawaban berapa besar dan persentase formasi yang disetujui untuk Kabupaten Kuansing. ‘’Kabarnya, dalam waktu dekat ini formasi ini akan turun dari Men-PAN,’’ tambah Muharman.
Akan tetapi belum bisa dipastikan apakah usulan sebanyak 1.325 orang CPNS tersebut akan disetujui. Bila sudah disetujui berapa formasi yang diperuntukkan untuk Kabupaten Kuansing, maka selanjutnya BKD akan menyusun formasi perbidang yang diperlukan. Baik tenaga guru, kesehatan dan tenaga teknis lainnya.
Untuk tenaga guru dan kesehatan, dikatakannya, memang ada usulan. Ini terkait dengan keperluan tenaga PNS untuk dua bidang ini yang masih sangat memerlukan. Formasi yang sudah disusun perbidang tersebut, akan disampaikan kembali ke Men-PAN RI untuk ditetapkan.
Dalam penetapan besaran formasi penerimaan CPNS bagi daerah, lanjut Muharman, banyak faktor yang mempengaruhinya. Yakni, luas wilayah, kecamatan, banyak satker di lingkungan pemerintahan daerah, besaran PNS yang pensiun 2010.
Di samping itu, yang menjadi ukuran juga kepadatan penduduk daerah yang bersangkutan. Dalam hal ini, Kabupaten Kuansing termasuk daerah kategori sedang dan pemekaran baru yang memerlukan dukungan pegawai yang memadai. Dia berharap, dari usulan 1.325 orang CPNS, diharapkan pemerintah pusat bisa menyetujuinya, atau minimal tidak terlalu banyak berkurang.(nto). Source:www.riaupos.com

»»  READMORE...

Download Jadwal Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

Download Jadwal Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

Klik Disini atau Gambar Dibawah ini Untuk Mendownload

download-icon1

Semoga Bermanfaat bagi sahabat semuanya!!!

 

Source: ronaldorozalino.blogspot.com

»»  READMORE...

1.716 Ha Sawit untuk Cengar

Laporan desriandi candra, Kuansing
desriandi-candra@riaupos.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuantan Singingi (Kuansing) menemui masyarakat Kenegerian Cengar (Desa Koto Cengar dan Seberang Cengar, red), Sabtu (12/6) atas tindak lanjut upaya menyelesaikan konflik masyarakat setempat dengan PT Tri Bakti Sarimas yang berujung konflik berdarah.

Bertempat di Mesjid Nurul Jihad desa Koto Cengar dan dijelaskan langsung Bupati Kuansing H Sukarmis, dipaparkan hasil kesepakatan antra Pemkab Kuansing dengan perusahaan tersbeut. Sukarmis menyebutkan dirinya sudah melakukan pertemuan dengan pihak PT Tri Bakti Sarima, dan pengurus KUD Prima Sehati di Pekanbaru untuk mencari solusi penyelesaian konflik sesuai dengan keinginan masyarakat.
‘’Alhamdulillah sudah ada langkah maju dalam pertemuan tersebut, dan ini saya sampaikan pada masyarakat,’’ ujarnya.
Dipaparkannya, pihak Pemkab, PT TBS dan KUD Prima Sehati sepakat, solusi yang diambil adalah luas seluruh kebun sawit 9.316 hektare, terdapat kebun plasma yang kurang produktif seluas 1.716 hektare yang disebabkan gangguan hama dan gajah. Kebun plasma yang kurang produktif itu, ujarnya, diganti dengan kebun milik perusahaan PT TBS (tukar guling). Lokasinya ditentukan secara teknis di lapangan yang lebih menguntungkan peserta plasma. Hasil plasma yang kurang produktif seluas 1.716 hektare jadi milik PT TBS dan hasil kebun milik perusahaan jadi milik plasma.
Selain itu, lahan plasma yang tak produktif seluas 1.716 hektare, tambah Sukarmis akan dibangun PT TBS sampai produktif secara sempurna dan selanjutnya akan disepakati lahan mana yang akan dipilih oleh peserta plasma setelah sepuluh tahun.
‘’Nanti terserah bapak-bapak mau memilih yang mana. Apa tetap memilih kebun milik perusahaan yang diserahkan pada masyarakat seluas 1.716 hektare, atau lahan plasma yang sudah dibangun perusahaan sampai produktif secara sempurna,’’ ujar Sukarmis yang disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir sebagai tanda setuju langkah tukar guling yang diambil Pemkab Kuansing.
Awalnya, kata Sukarmis, pihak perusahaan tidak setuju. Tetapi dirinya serta pejabat Pemkab yang hadir mendesak dan meminta kerendahan hati pihak perusahaan. ‘’Dan akhirnya perusahaan setuju, sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan pada masyarakat,’’ tambahnya.
Bupati Kuansing H Sukarmis sempat membeberkan item lainnya termasuk tentang pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang menurut rencana akan dilaksanakan 26 Juni mendatang. Namun masyarakat yang hadir, secara bersamaan dan bergiliran meragukan tentang kepastian pelaksanaan RAT 26 Juni mendatang. Pasalnya, mereka kecewa dengan janji pengurus KUD Prima Sehati yang sebelumnya, akan melaksanakan RAT tanggal 23 Mei lalu. Menurut warga, peristiwa ini adalah buntut dari pudarnya kepercayaan masyarakat terhadap seluruh pengurus KUD Prima Sehati yang ingkar janji dan sama sekali tidak memperhatikan masyarakat sebagai anggotanya.
‘’Apa betul RAT akan dilaksanakan 26 Juni mendatang. Kami tak percaya kalau RAT akan dilaksanakan 26 Juni mendatang pak bupati,’’ ujar masyarakat yang hadir. Dalam pelaksanaan RAT nanti, masyarakat menuntut materi yang dibahas bukan lagi soal laporan pertanggungjawaban. Akan tetapi, soal kepengurusan KUD yang menurut mereka semua yang ada saat ini harus diganti. Dalam pertemuan tersebut, beberapa kali masyarakat masyarakat melakukan penolakan. Namun Bupati Kuansing H Sukarmis kembali menyakinkan dan menenangkan masyarakatnya.
Rombongan pemkab Kuansing dipimpin langsung Bupati Kuansing H Sukarmis, Wakil Bupati Drs H Mursini Msi, Sekda Drs H Zulikifli, Asisten I H Ridarman SH MM, Asisten II H Marduyut SE, sejumlah kepala dinas, kabag di lingkungan Pemkab Kuansing serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuansing Drs H Syafrudin yang juga salah satu tokoh masyarakat Kenegerian Cengar, Danramil Kuantan Mudik Kapten M Husni.
Sementara dari masyarakat dihadir Camat Kuantan Mudik Efrizon Marzuki AP MSi, Kepala Desa Koto Cengar Doni, Kepala Desa Seberang Cengar Juslim. Pertemuan yang dilangsungkan di rumah suci tersebut dipenuhi ninik mamak, tokoh masyarakat dan masyarakat Kenegerian Cengar. Bahkan, hingga ke luar halaman masjid dan jalan-jalan. Usai pertemuan, Sukarmis dan rombongan sempat meninjau lokasi bentrokan di Air Bangun. Masih terlihat bekas-bekas terjadinya bentrokan. Kendaraan sepeda motor milik masyarakat yang rusak dan bekas mobil kepolisian yang hangus masih berada di lokasi kejadian. Pelaksanaan pertemuan ini dipantau langsung pasukan TNI yang berasal dari satuan Koramil se-Kabupaten Kuansing.(hpz)

»»  READMORE...

Kenegerian Cengar Kondusif


Suasana di Kenegerian Cengar yakni Desa Koto Cengar dan Seberang Cengar, hingga Kamis (10/6) secara perlahan berangsur kondusif.

Camat Kuantan Mudik Efrizon Marzuki AP MSi, bersama anggota TNI dari Koramil setempat terus berupaya menenangkan dan memberi penjelasan pada warga. Begitu juga dengan kepala desa di dua kecamatan Kuantan Mudik ini, serta pemuka masyarakat.
Camat Kuantan Mudik Efrizon Marzuki AP MSi dalam pertemuan Rabu (9/6) malam, kembali mengingatkan warganya untuk tidak terpancing dengan provokasi dan tidak melakukan perbuatan anarkis. Karena yang akan menjadi korban dari semua itu adalah masyarakat juga. Sementara, masyarakat sudah lelah dengan persoalan tersebut. ‘’Masyarakat diminta tenang dan tidak melakukan perbuatan anarkis. Karena kita yang akan rugi, sementara kita sudah lelah dengan persoalan ini,’’ ujarnya.
Selain itu, Efrizon menyebutkan, kalau imej di luar Cengar, Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik ini, dikabarkan sangat mencekam. Orang jadi takut datang ke Cengar dan masyarakat sendiri juga takut ke luar Lubuk Jambi. ‘’Imej ini harus di hilangkan, termasuk rekan-rekan media massa,’’ ujarnya. Sementara kondisi di lapangan tidak seperti itu.
Selain itu ia berharap, pemerintah di kabupaten segera mempercepat penyelesaian persoalan ini. Di lokasi Cengar, anggota TNI dari Koramil se-Kuansing, terutama Koramil Kuantan Mudik dan Kuantan Tengah sudah dikerahkan ke lokasi untuk turut membantu menenangkan masyarakat, mengimbau agar tidak terjadi tindakan yang tidak diinginkan lagi.
‘’Kami di sini bukan sebagai pasukan pembubaran huru- hara, tetapi semata-mata untuk membantu masyarakat agar lebih tenang dan tidak berbuat anarkis,’’ kata Danramil Kuantan Mudik Kapten M Husni. Selain itu, keberadaan mereka adalah atas instruksi Dandim 0302 Inhu untuk membantu menenangkan masyarakat di lokasi kejadian yang sedang ketakutan.
Sementara dari informasi yang dihimpun Riau Pos, masyarakat secara berangsur-angsur mulai lega dengan adanya pengamanan, dukungan dari semua pihak.
DPRD Riau Panggil KUD dan PT TBS
DPRD Riau akan memanggil pengurus KUD Prima Sehati dan manajemen PT Tri Bakti Sarimas (TBS) yang menjadi penyebab awal terjadinya insiden berdarah di Kenegerian Cengar, Kuantan Mudik, Selasa (8/6) lalu.
Berdasarkan hasil pertemuan di lapangan antara Ketua Komisi B DPRD Riau H Tengku Azuwir dan Sumiyanti SSos MSi, ditemukan titik awal masalah yakni sengketa antara KUD Prima Sehati dan masyarakat serta perusahaan PT Tri Bakti Sarimas (TBS).
‘’Sesuai dengan perintah pimpinan DPRD Riau Drs HM Johar Firdaus MSi, saya dan Sumiyanti turun ke lapangan dan bertemu dengan masyarakat yang terlibat konflik. Dari pertemuan tersebut salah satunya yang dilaporkan adalah permasalahan KUD Prima Sehati dengan masyarakat yang juga melibatkan perusahaan,’’ ujar Tengku Azuwir kepada Riau Pos, Kamis (10/6).
Pada kesempatan tersebut, T Azuwir juga menceritakan kondisi pasca konflik yang masih sangat mencekam. Serta asal usul permasalahan yang terjadi sehingga terjadi konflik antara aparat dan warga.
‘’Kita sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi di sana. Mestinya konflik tersebut tidak terjadi, tapi sekarang sudah berbeda, karena itu kita minta Polda Riau menyelesaikan masalah yang melibatkan oknum kepolisian dan Brimob secepatnya,’’ tegasnya. Menurut Tengku Azuwir, DPRD Riau juga sangat menyesalkan terjadinya aksi penembakan yang mengakibatkan satu warga tewas. ‘’Karena itu kita minta Polda mengusut tuntas dan memproses secara hukum, karena ada beberapa kejanggalan yang kita temui di lapangan,’’ tegasnya.
Sedangkan masalah yang terjadi antara masyarakat, KUD Prima Sehati dan PT Tri Baktisari Mas, akan diselesaikan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
‘’Kita akan membantu menyelesaikan masalah ini secepatnya. Walau masyarakat sudah menyampaikan keinginan dan kronologis masalah, namun DPRD juga harus mendapat keterangan dari pihak KUD dan perusahaan, karena itu, keduanya akan dipanggil,’’ ujarnya.
Dikatakan, masalah pola kemitraan seperti yang terjadi di Cengar, Kuantan Mudik ini merupakan salah satu contoh pola kemitraan yang rawan konflik. Karena itu, DPRD ingin membahas dan menyelesaikannya sampai tuntas, apalagi ada dua perusahaan lagi yang melakukan pola yang sama di Kuansing.
‘’Agar masalah ini tidak meluas, maka kita akan menyelesaikannya dengan cepat. Ini merupakan pengalaman buruk, dan jangan sampai terjadi kedua kalinya. Apalagi masalah ini sudah menjadi peristiwa nasional,’’ ujarnya.
Karena itu, DPRD berharap dalam waktu dekat pihak-pihak yang bertikai tersebut bisa hadir dan memberikan masukan ke DPRD Riau. Saat ditanya, apakah akan menawarkan pengembalian ke MoU 1997 atau tidak, dimana setiap warga berhak mendapatkan perkebunan seluas 4 hektar, T Azuwir belum bisa memastikan. Tapi menurutnya, keputusan itu bisa diambil jika sudah mendengarkan keterangan dari semua pihak yang sengketa. ‘’Jadi solusinya kita peroleh setelah kita mengadakan pertemuan,’’ tegasnya.
Diusut Tuntas
Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) H Syarif Hidayat SH kepada Riau Pos meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kuansing, TNI serta tokoh masyarakat untuk menyelesaikan persoalan bentrok tersebut dan melakukan investigasi mendalam agar diketahui duduk persoalan.
‘’Kita meminta agar persoalan ini diselesaikan secepatnya, sebaik-baiknya dengan memenuhi rasa keadilan dimata hukum. Semua pihak harus bisa menenangkan diri dan tidak mengambil tindakan yang dapat memperkeruh keadaan. IKKS akan memantau jalannya penyelesaiannya persoalan ini,’’ terang anggota DPRD Riau ini.
Ia memandang, sejauh ini belum bisa dipastikan pihak mana yang melakukan kesalahan. Kalau misalnya warga yang ditangkap, menurutnya itu bukanlah kebijakan yang baik, karena fakta yang ada saat ini pihak wargalah yang tertembak dan luka-luka.
‘’Keadilan harus ditegakkan. Jangan masyarakat yang dipenjarakan sementara pelaku penembakan yang menewaskan warga tidak dilakukan tindakan apa-apa. Senjata kan berada pada polisi dan kondisi ini tidak mungkin warga yang menembak. Kita minta proses hukum seadil-adilnya,’’ tuturnya.
Di sisi lain, Kadisbun Riau M Yafiz mengatakan bahwa konflik yang terjadi itu antara warga dengan pengurus KUD. Dalam hal ini PT TBS yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit dan juga karet tidak terlibat langsung.
‘’Sehari pasca-konflik terjadi, Kadisbun langsung memanggil manajamen PT TBS dan pengurus KUD untuk duduk bersama membahas peristiwa yang terjadi,’’ kata Yafiz, Kamis (10/6) di Pekanbaru.
‘’Dari hasil pertemuan itu, sebut Yafiz Kadisbun Riau tidak dalam kapasitas memberikan sanksi apalagi memberikan penilaian salah atau benar. Malahan pada pertemuan itu Disbun memberikan masukan dan solusi terhadap kejadian ini.
‘’Untuk sementara kita sarankan agar PT TBS dan juga pengurus KUD untuk cooling down dulu, baru setelah itu dilakukan langkah-langkah kongkrit dalam penyelesaiannya,’’ ujar mantan Kadistamben Riau ini.
Akan tetapi dari runutan persoalannya menurut Yafiz, antara warga dengan pengurus KUD, dimana dalam MoU yung dilakukan antara warga bersama KUD tahun 1998 tidak sesuai, sehingga menimbulkan kemarahan warga. Disamping itu juga kelemhan PT TBS adalah menyerahkan keseluruhannya pada KUD, tanpa melakukan kontrol.
‘’Di satu sisi kami menyayangkan sikap PT TBS yang bersikap kurang melakukan kontrol terhadap KUD, begitu juga dengan pengurus KUD, yang tidak memberikan porsi yang sebenarnya pada warga,’’ sebutnya.
Untuk itu, jika nanti konflik ini mereda dan masing-masing pihak sudah bisa duduk bersama, Disbun menyarankan agra porsi pembagian keuntungan pada masyarakat ditinjau ulang, tidak seperti yang diterima selama ini, begitu juga dengan pengurus KUD sendiri, dan lainnya yang menyangkut hubungan KUD dengan warga. Sedangkan untuk perusahaan sendiri dapat mengontrol KUD dan juga peduli terhadap masyarakat yang menyangkut dengan keluhan dan juga aspirasi yang disampaikan.
‘’Kita harapkan dengan kejadian ini memberikan pengalaman berharga bagi kita semua, terutama bagi pengurus KUD, PT TBS dan warga tempatan, sembari mengharapkan tidak terulang kembali,’’ katanya.
Keprihatinan Terus Mengalir
Keprihatinan terhadap korban bentrokan berdarah di Cengar, Kecamatan Kuantan Mudik, terus berdatangan. Kali ini keprihatinan itu datang dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kongres Advokad Indonesia Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
Ketua DPC Kongres Advokad Indonesia Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Deprianda SH MH menyatakan siap pasang badan untuk memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat yang sedang berkomplik dengan PT TBS.(dac/ans/hpz/nto/*3/izl)

Laporan TIM RIAU POS, KUANTAN SINGINGI
redaksi@riaupos.com
»»  READMORE...

Sarpeli Kembali Pimpin MUI

Drs H Sarpeli MAg dari hasil Musyawarah Daerah (Musda) III Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kuansing, Kamis (10/6) di Hotel Kuantan, akhirnya kembali terpilih untuk kedua kalinya memimpin MUI Kabupaten Kuansing. Sarpeli terpilih untuk kedua kalinya untuk periode 2010-2015 mendatang.

H Sarpeli terpilih dari hasil musyawarah dan mufakat peserta musda yang dipimpin Drs H Chaidir Arifin selaku ketua formatur. ‘’H Sarpeli kembali dipercaya peserta Musda Kuansing untuk memimpin MUI Kabupaten Kuansing untuk kedua kalinya,’’ kata Chaidir.
Dikatakannya, dalam hasil Musda tersebut, terpilih selaku Ketua Umum MUI Drs H Sarpeli MAg, Sekretaris Umum MUI Kuansing Bakhtiar Saleh SAg MH, bendahara ditunjuk dirinya sendiri. Chaidir mengatakan, langkah Sarpeli memang sudah terbaca bakal akan kembali memimpin MUI Kabupaten Kuansing.
Ini terlihat dari hasil penyampaian laporan pertanggung jawaban program kerja yang sudah dilaksanakan kepengurusan lama di bawah dirinya. Seluruh MUI kecamatan dan peserta musda III menerima laporan pertanggungjawaban H Sarpeli dan kepengurusan periode sebelumnya.
Dengan sudah terpilihnya kepengurusan MUI Kabupaten Kuansing yang baru ini, Chaidir selaku salah seorang tokoh Kenegerian Teluk Kuantan, MUI bisa memberikan pencerahan dan pengarahan kepada umat beragama di Kabupaten Kuansing, serta meningkatkan kinerjanya.
Sarpeli sendiri sebelumnya sudah menegaskan, kalau dirinya kembali dipercaya mengembangkan amanat selaku Ketua MUI Kabupaten Kuansing, dirinya akan berupaya untuk lebih meningkatkan kinerja MUI, terutama untuk memberikan pencerahan kepada umat. Namun ini semua juga memerlukan dukungan bersama dari pengurus MUI kabupaten, kecamatan, ulama se-Kabupaten Kuansing serta masyarakat sendiri.

Source: www.riaupos.com
»»  READMORE...

Tokoh Kuansing Redam Konflik

211 klik Beritahu Teman

Tokoh Kuansing Redam Konflik

ORASI: Mahasiswa asal Kuantan Singingi melakukan orasi di depan Mapolda Riau, Rabu (9/6/2010) memprotes peristiwa ‘’Kuansing Berdarah’’ di Cengar, Kuantan Mudik.(said mufti/riau pos)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru dan Telukkuantan
redaksi@riaupos.com
PASCA-konflik yang terjadi antara warga Kuantan Mudik bersama aparat kepolisian, tokoh masyarakat asal Kuansing yang berada di Pekanbaru langsung melakukan pertemuan. Pertemuan difasilitasi oleh Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) Pekanbaru bersama sejumlah tokoh masyarakat asal Kuansing, Rabu (9/6) di sekretariat Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR).

Hadir dalam pertemuan itu, mantan Bupati Kuansing yang kini menjadi anggota DPRD Riau Asrul Jafar, Sekretaris Umum FKPMR Levna Ervan, Abu Bakar Sidik, Edyanus Herman Halim, Mardianto Manan dan lainnya. Adalah Ketua Harian IKKS Pekanbaru Endriarto Ustha yang langsung membuka pertemuan seraya menyampaikan konflik yang terjadi di Kabupaten Kuansing di hadapan para tokoh masyarakat Kuansing.
Sekretaris Umum FKPMR yang juga tokoh masyarakat asal Kuansing Levna Ervan mengatakan, dirinya baru saja pulang dari Kuansing melihat kejadian yang dialami warga di sana. Selama melihat di lokasi kejadian, emosi masyarakat bercampur sedih. Apalagi salah seorang warganya meninggal dunia, ditambah lagi delapan orang luka kritis dan puluhan lainya luka-luka. “Kondisi di sana kurang kondusif di mana emosi bercampur rasa sedih dialami warga akibat konflik yang terjadi,’’ ujar Levna.
Tokoh masyarakat Kuansing lainnya Edyanus Herman Halim mengatakan, konflik ini jangan sampai menimbulkan konflik horizontal, dan ini harus diantisipasi. Persoalannya sekarang adalah tindakan apa yang bisa kita lakukan bagi warga di sana, agar jangan merembes ke mana-mana.
Edyanus juga mendapat laporan ada rumah yang terbakar. Melihat kejadian ini, tokoh masyarakat Kuansing lainnya, Haris, mengatakan, para tokoh masyarakat Kuansing yang ada Pekanbaru harus turun ke sana menjumpai warga. Karena mereka sangat memerlukan dorongan dan semangat semua yang ada di sini untuk menyelesaikan persoalan mereka. Tokoh masyarakat di sini dianggap orang yang netral karena tidak pro ke KUD ataupun kontra.
‘’Jadi saya sarankan, malam ini ataupun pagi besok kita semua bersama-sama turun ke Kuansing untuk menjenguk saudara kita di sana. Melalui pertemuan ini juga, sekadar mengusulkan sebaiknnya aparat kepolisian tidak berada di sana ataupun hadir di sana, karena masyarakat trauma dan bercampur emosi akibat ulah polisi yang bertindak brutal,’’ katanya.
Pertemuan ini berlangung alot, di mana masing-masing orang memberikan saran dan juga masukan untuk penyelesaian konflik ini. Namun dalam pembahasan ini sempat terjadi perdebatan yang menyangkut tim penyelesaian, antara keterlibatan TNI, polisi dan Pemkab Kuansing.
Sebagian dari mereka menginginkan agar Pemkab Kuansing yang menyelesaikan, tanpa melibatkan TNI, sementara yang lainnya, perlu dilibatkan TNI, dalam hal ini Korem untuk berbaur bersama warga dan mencegah terjadinya konflik lagi. Namun perdebatan itu akhirnya menemui jalan keluar, yakni dengan berbagai pertimbangan yaitu melibatkan TNI namun tidak juga mengabaikan Pemkab Kuansing.
‘’Jika masih melibatkan polisi di sana, kita khawatir akan kemarahan warga, karena kebencian mereka pada polisi sudah membuncah, akibat meninggalnya seorang warga mereka dan luka-luka akibat bentrok sama polisi,’’ kata Ambo.
Rumah Anggota Dewan Terbakar
Hingga kemarin kondisi Desa Koto Cengar Kecamatan Kuantan Mudik masih mencekam. Sekitar pukul 16.00 beredar informasi rumah anggota DPRD Kuantan Singingi, Jufrizal SE, terbakar.
Tidak ada warga yang berani menyebutkan apa penyebab terjadinya kebakaran. Camat Kuantan Mudik, Eprizon Marzuki AP MSi, menyebutkan, saat rumah Jufrizal itu terbakar, kondisi rumah itu dalam keadaan kosong.
‘’Kita dapat informasi dari warga bahwa rumah Pak Jufrizal memang terbakar saat itu. Ketika itu saya sedang mendampingi tim independen polda Riau yang meninjau lokasi bentrokan, sementara warga berkumpul di rumah duka,’’ ujar Eprizon kepada Riau Pos Rabu (9/6).
Selain anggota DPRD Kuansing, Jufrizal juga merupakan mantan Kades Cengar. Tidak ada juga satu pun pihak yang bersedia menjelaskan detail penyebab terjadinya kebakaran tersebut.
Disebutkan Eprizon, saat itu rombongan Bupati sudah pulang dari rumah duka. Pihaknya ketika itu berada di lokasi kejadian bersama tim independen dan anggota DPRD Riau komisi B. Pihaknya mendapat informasi dari warga bahwa ada rumah terbakar, lalu langsung ke lokasi kejadian. ‘’Waktu itu kondisi rumah sudah hangus dan warga tak ada di lokasi kejadian. Kita tak tahu pasti kejadiannya seperti apa.Tapi yang jelas saat itu rumah dalam keadaan kosong,’’ ujarnya.
Feri, kakak ipar korban meninggal, Juniar, yang dimintai keterangannya seputar kebakaran rumah wakil rakyat tersebut tidak bersedia berkomentar. ‘’Kita tak bisa menjelaskan, karena tak tahu. Namun yang pasti, memang ada rumah yang terbakar,’’ ungkap dia.
Penjelasan Feri itu juga dibenarkan Ketua KUD Prima Sehati, Ilyas Yakup saat dihubungi. Dia menjelaskan, ada satu rumah terbakar, dan itu adalah rumah salah seorang warga. ‘’Tapi saya belum bisa menjelaskan detailnya, karena saya sendiri di Pekanbaru,” katanya.
Salah seorang tim independen yang diturunkan Polda Riau, Kompol Hendri Dwi Prasetyowanto SIK, saat dikonfirmasi peristiwa kebakaran terhadap rumah salah seorang warga tersebut menyatakan bahwa kejadian itu terjadi pada siang hari. Dia sendiri tidak bersedia memberikan keterangan lebih jauh, karena menurutnya, tidak berwenang untuk menjelaskan. Namun yang pasti, menurut dia, saat ini kondisi di Cengar Kuantan Mudik sudah kembali stabil dan relatif lebih aman.
‘’Masyarakat memang masih banyak berkumpul, tapi tidak ada penyerangan, tidak ada konsentrasi massa yang berlebihan. Kita harapkan kondisi ini tetap bertahan, sehingga proses penyelesaian masalahnya juga bisa cepat terlaksana,’’ ungkap dia.
Warga Beberkan Peristiwa
Masyarakat Kenegerian Cengar yang terdiri dari Desa Koto Cengar dan Desa Seberang Cengar, Kecamatan Kuantan Mudik akhirnya membeberkan peristiwa tragis berdarah yang dialami warga dalam insiden berdarah Selasa (8/6) lalu. Selain tertembak, ternyata sejumlah warga juga mengaku disiksa dan dipukul dengan benda keras.
Hal itu terungkap dalam pertemuan wartawan bersama warga yang berlangsung hingga pukul 24.00 WIB dini hari tadi di Simpang Empat Cengar. Pertemuan itu dihadiri langsung Camat Kuantan Mudik Efrizon Marzuki AP MSi, Danramil Kuantan Mudik Kapten M Husni, Danramil Kuantan Tengah Kapten Samosir dan kepala desa, tokoh masyarakat dan puluhan warga setempat.
Menurut pengakuan warga, korban pemukulan itu setidaknya dialami 11 orang warga kedua desa Kenegerian Cengar Kecamatan Kuantan Mudik ini. Ke-11 orang warga yang ditangkap dan mendapat penganiayaan, yakni Aan, Baktiar, M Nasir, Hamisar, Eldisel, Rusman, Risman Susman Agun, Fariman dan sejumlah rekannya.
Sebagaimana dibeberkan Hamisar, saat terjadi kerusuhan dirinya baru kembali dari kebun bersama istrinya. Mendengar letusan senapan, Hamisar yang berboncengan dengan isterinya tidak melarikan diri. Namun malang, ayah dua anak itu ditangkap dan dihajar lelaki berpakaian preman tapi bersenjata api.
‘’Tidak tanggung-tanggung saya disiksa hingga bibir saya robek. Bahkan bagian belakang tubuh saya dipukuli hingga lebam,’’ kata Hamisar seraya menunjukkan bekas lebam di punggungnya.
Eldisel yang ditangkap dalam kebun sawit mengungkapkan, saat peristiwa itu terjadi dia melarikan diri ke dalam kebun sawit warga. Namun malang lagi, dalam kebun sawit dirinya dihajar lelaki berpakaian preman tapi bersenjata api. Eldiser langsung memperlihatkan bekas siksaan yang dialaminya dalam kebun sawit. Bagian perutnya luka dan lebam.
Seorang wanita bernama Otiang juga mengisahkan kalau dirinya melihat langsung saudara lelakinya Sabarudin dihajar lelaki berpakaian preman tapi bersenjata api di dalam kebun sawit. ‘’Kakak saya dihajar habis-habisan, kepalanya dipukul dengan gagang pistol. Tubuhnya diinjak-injak,’’ kata Otiang.
Agun juga mengisahkan kisah tragis yang dialaminya dalam insiden berdarah Desa Cengar Selasa lalu. Menurut Agun, dia baru kembali dari kebun. Tapi malang tiba-tiba lelaki tak dikenal berpakaian preman menghajar bagian dahinya. Akibatnya dahi lelaki tua itu mengalami luka robek.
Kepala Desa Koto Cengar, Doni, kepada Riau Pos mengungkapkan amarah warga baru terlihat setelah seorang warga Disman tumbang diterjang peluru. Padahal sebelumnya warga tidak memberikan perlawanan, meskipun aparat polisi berulangkali melepaskan tembakan peringatan. Bahkan polisi sengaja melintangkan mobil patroli Polsek Kuantan Mudik untuk menghalangi arus balik massa.
‘’Warga saya dari kebun mau pulang ke desa. Tapi di jalan dihadang polisi,’’ kata Doni.
Dimakamkan
Kemarin siang, juga dilakukan pemakaman jenazah Juniar (48), salah seorang warga yang menjadi korban tertembak pada bentrok berdarah di Cengar. Prosesi pemakaman dihadiri oleh ratusan warga. Kondisi ini memang sempat memancing emosi warga, hanya saja, tidak sampai pada hal-hal yang bersifat anarkis.
‘’Kami sekeluarga memang datang khusus untuk menyalatkan anggota keluarga kami yang meninggal karena bentrokan ini,’’ sebut Feri.
Pada saat disemayamkan di rumah duka, juga sempat hadir di tengah masyarakat Bupati Kuantan Singingi Sukarmis, Wakil Bupati Mursini juga Sekda Kuansing Zulkifli MSi. Bupati dalam kesempatan itu meminta supaya masyarakat bersabar dan bisa menyelesaikan masalah ini secara musyawarah dengan mengembalikan penyelesaiannya pada kesepakatan awal.
Peristiwa kebakaran rumah Jufrizal sendiri, berdasarkan informasi warga, tepat terjadi pada saat Bupati dan rombongan sedang melayat di rumah duka. Tidak ada banyak pihak yang memberikan penjelasan terkait masalah ini.
Jufrizal dan keluarga sendiri, pada saat kejadian tidak berada di rumah tersebut. Berdasarkan keterangan sejumlah tetangga, Jufrizal memang sudah tidak berada di rumah semenjak dua hari terakhir. Saat dihubungi Jufrizal juga tidak bersedia berkomentar.
Cegah Konflik Horizontal
Dari hasil pertemuan tokoh masyarakat itu ada beberapa langkah penyelesaikan konflik di Kuansing. Menurut Ketua Harian IKKS Pekanbaru, Endiarto Ustha, persoalan ini jangan sampai terjadi konflik horizontal dan ini harus diantispasi sekarang.
Pihaknya meminta bantuan dan juga pendapat Korem akan atas kejadian ini. Bahkan tokoh masyarakat Kuansing yang ada di Pekanbaru, pagi ini turun langsung ke Kuansing.
‘’Kita minta anggota TNI untuk mengambil alih konflik, karena masyarakat masih marah dengan kepolisian. Kita ingin ada orang netral di masyarakat sehingga konflik ini bisa reda,’’ kata Endrianto.
Pihaknya juga akan melaporkan ini ke Komnas HAM karena sepertinya ada pelanggaran. Bahkan di lokasi kejadian ditemukan proyektil peluru dan selongsong peluru yang masih aktif, ditambah lagi video rekaman tindakan polisi terhadap warga dan data penunjang lainnya. Kepada Pemkab Kuansing juga diminta untuk bertanggung jawab secara moral pada masyarakatnya, agar hal ini tidak terjadi di masa mendatang.(dac/bud/*3/rul/muh/hbk)Source: Riaupos.com

»»  READMORE...

Kuantan Mudik Kuansing Mencekam, Satu Tewas

AksiI masyarakat Desa Koto Cengar dan Seberang Cengar, Kenegerian Cengar Kecamatan Kuantan Mudik, Selasa (8/6) sekitar pukul 13.00 WIB berakhir bentrok. Bentrokan terjadi di simpang empat Desa Cengar menuju areal perusahaan PT Tri Bhakti Sarimas dan areal perkebunan masyarakat yang di kelola KUD Prima Sehati.

Satu orang dilaporkan tewas dalam insiden ini. Dalam aksinya, masyarakat menuntut agar dikembalikannya pada MoU Pantai tahun 1997 dan percepatan Pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KUD Prima Sehati yang tertunda pelaksanaannya. Anggota satuan Polres Kuansing pada saat itu ingin menjemput M Zein, yang menjadi tersangka pelaku aksi anarkis sebelumnya.
Namun, di ruas simpang empat Desa Cengar, mereka bertemu dengan sekitar 500 anggota masyarakat Kenegerian Cengar yang sudah sejak beberapa hari lalu melakukan aksi demo dan unjuk rasa di kawasan tersebut. Satuan Polres Kuansing yang menggunakan mobil patroli Polsek Kuantan Mudik yang terdapat Kapolsek Kuantan Mudik AKP Syafri Joni SE, langsung keluar dari mobil.
Pasalnya massa sudah beringas dengan menggunakan senjata tajam dan parang. ‘’Mobil Polsek Kuantan Mudik langsung dibakar warga. Untung saja Kapolsek Kuantan Mudik yang berada di dalam mobil langsung keluar,’’ kata Kapolres Kuansing AKBP Rudi Abdi Kasenda dalam konferensi pers usai kejadian di Mapolres Kuansing.
Rudi Abdi Kasenda mengatakan, mobil Polsek Kuantan Mudik langsung dibakar masssa, sehingga anggota Polres Kuansing yang di-back-up satuan Brimob Polda Riau tak bisa menghindarkan bentrokan massa. Satu orang anggota Polres Kuansing yang ikut dalam pasukan pengamanan dan pembubaran kerumunan massa warga tersebut terkena bacok pleh senjata tajam warga. Puluhan anggota lainnya mengalami lemparan batu. Anggota gabungan Polres Kuansing yang berkisar sekitar 270 orang lebih ini, sudah berupaya membubarkan aksi penyerangan warga yang sudah menyerang aparat kepolisian dengan melepaskan tembakan peringatan berulang kali. ‘’Saat kita melepaskan tembakan peringatan ini, mereka bubar,’’ kata Polres.
Namun, saat warga yang melakukan unjuk rasa telah bubar, anggota yang turun dan sudah terdesak serangan warga yang jumlahnya terlalu banyak, tidak melihat ada warga yang tertembak dan meninggal dunia. ‘’Di lokasi kejadian tidak ada kita temukan ada warga yang terkena tembak. Baru setelah pasukan ditarik dan saya sudah pulang dari Polsek Kuantan Mudik, saya dapat informasi ada warga yang katanya terkena tembak. Dan ditemukan meninggal dunia di areal perkebunan,’’ ujarnya.
Dikatakan Rudi Kasenda, kondisi tersebut harus diperiksa ahli forensik betul atau tidak kebenarannya. ‘’Siapa yang menemukannya, di mana, bagaimana saat ditemukan mayat ibu janda tersebut. Kalau ada yang tahu, kita minta informasinya,’’ ujar Kapolres. Informasi yang diterima dari jajarannya yang berada di lapangan, wanita yang meninggal dunia tersebut bernama Jusniar (48), warga Desa Seberang Cengar yang ditemukan di kebun sawit. Sementara seorang warga lainnya yang mengalami cedera yang diduga terkena tembak, setelah dilakukan pengecekan diketahui bernama Disman (45) asal Desa Kasang Lubuk Jambi, Kecamatan Kuantan Mudik.
Ketika satuan anggota Polres dan beberapa dari Polsek serta Brimob Polda Riau tersebut akan bergerak meninggalkan lokasi bentrokan dengan maksud menghindari terjadinya bentrokan yang lebih besar, terang Kapolres, mereka mendapat hadangan. Ruas jalan yang dilalui ke lokasi menuju arah Cengar sudah dihambat dengan sejumlah batang kayu yang sengaja diletakkan di ruas jalan yang akan dilalui anggota kepolisian. Namun pihaknya tetap bergerak mundur menghindari bentrokan yang lebih jauh.
Kapolres Kuansing yang didampingi Waka Polres Kompol Muji Supriyanto, Kasat Reskrim AKP Firman VW Sianipar SH lebih rinci menceritakan ihwal semakin meruncingnya konflik KUD Prima Sehati dengan masyarakat selaku anggota KUD. Dikatakannya, aksi demonstrasi ini berawal pada tanggal 9 Mei 2010, masyarakat melakukan unjuk rasa yang dimotori Aliansi Mahasiswa Masyarakat Pucuk Rantau Bersatu, di perusahaan PT Tri Bakti Sarimas menuntut masalah MoU Pantai tahun 1997, yang menurut mereka setelah lima tahun di kembalikan lahan milik mereka.
Sebagai pihak keamanan, pihaknya sudah menfasilitasi pertemuan agar tidak melakukan tindakan anarkis dalam aksi unjuk rasanya. Namun tindakan anarkis tetap terjadi. Salah seorang pengurus KUD Prima Sehati saat itu, mendapatkan tindak penganiayaan, yakni Buyung Suherman. Mobil miliknya dibalikkan dan dirusak.
Selanjutnya, Kamis 13 Mei 2010, yang dihadiri sejumlah pejabat Pemkab, pihaknya kembali memfasilitasi agar aspirasi masyarakat tersalurkan dan tidak terjadi tindakan anarkis. Dalam pertemuan tersebut, hadir langsung Bupati Kuansing H Sukarmis, Ketua DPRD Muslim SSos, Kajari Teluk Kuantan Maryono SH MH, Kapolres, pihak perusahaan dan perwakilan pengurus KUD Prima Sehati.
Dalam pertemuan tersebut, direncanakan akan dilaksanakan RAT KUD Prima Sehati tanggal 23 Mei 2010. Tapi, pengurus kemungkinan belum bisa dilakukan RAT karena belum ada persiapan termasuk pendanaan untuk pelaksanaan RAT. Pengurus KUD mengundur pelaksanaan RAT tanggal 12 Juni. ‘’Mundurnya waktu pelaksanaan RAT inilah yang menimbulkan kurangnya kepercayaan masyarakat,’’ ujar Rudi Abdi Kasenda.
Sejak diundurnya pelaksanaan RAT inilah, masyarakat mulai melakukan penjarahan buah sawit dan pemblokiran mobil angkutan sawit milik perusahaan. Kondisi ini terus berlarut. Saat ada hajatan salah seorang pengurus KUD Prima Sehati Buyung Suherman sekitar 5 Juni 2010 lalu, mobil karyawan KUD dan security serta kepala personalia PT Tri Bakti Sarimas H Abu Bakar dicegat oleh warga bernama M Zen, Joni, dan kawan-kawan. Kunci mobil pun diambil.
Bahkan, dua hari lalu dilakukan pembakaran camp karyawan milik perusahaan PT Tri Bakti Sarimas sebanyak 10 pintu. ‘’Namun tidak ada saksi siapa yang melakukan, dan tersangkanya tidak ada. Karena karyawan kabur semuanya,’’ ujarnya.
Karena semakin brutal, Pihak Polres Kuansing menetapkan M Zen dan kawan-kawan sebagai tersangka yang melakukan tindakan anarkis sejak awal ujuk rasa. Selasa (8/6) kemarin, pihaknya ingin menjemput M Zen di kediamannya. Tetapi belum sampai di kediamanan M Zen, anggotanya dihadang oleh ratusan massa dengan membawa parang, kayu, serta bensin. ‘’Yang buat susah itu, mereka membawa ibu-ibu dan anak-anak,’’ tambahnya.
Karena jumlah masyarakat lebih banyak, pihaknya mundur. Tapi bentrokan tidak terhindarkan lagi. Mobil patroli dibalikkan dan dibakar. Namun Kapolres mengakui, atas kejadian bentrok tersebut sebanyak 11 orang pelaku unjuk rasa yang melakukan pelemparan dibawa ke Polres dan dimintai keterangan.
Camat Kuantan Mudik, Efrizon Marzuki AP MSi, menyayangkan peristiwa ini yang merenggut korban jiwa. Meski belum pasti penyebabnya, mayat Jusniar sempat divisum di Puskesmas Lubuk Jambi. Hasil visum tersebut bagian punggung hingga dada kanan tembus yang diperkirakan akibat benda tajam. Ia berharap, persoalan ini bisa segera dituntaskan.
Satu Dirawat di RSUD
Sementara itu, Disman (45) warga Desa Kasang Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik yang hadir dalam kejadian tersebut, diisukan meninggal, ternyata masih hidup. Pasalnya, menurut warga, Disman terkena peluru pihak kepolisian. Disman yang ditemui Riau Pos di ruang sal II Bedah RSUD Teluk Kuantan, Selasa (8/6) malam mengatakan, dirinya tidak tahu apa yang menembus bagian perut bawahnya.
Saat kejadian, dirinya datang untuk ikut meminta haknya pada KUD. Pasalnya, ia memiliki lahan kebun sawit di titik 43 desa Cengar Kecamatan Kuantan Mudik. Dari sekian panjang rombongan warga yang melakukan unjuk rasa, dia berada di bagian belakang. Saat sampai di lokasi kejadian, bentrokan sedang terjadi. ‘’Ketika itu saya ingin meletakkan sepeda motor saya di tempat yang sedikit aman. Tapi pas membalikkan badan, mendadak perut saya seperti diserempet sesuatu, yang langsung mengeluarkan darah. Dan saya tidak tahu apa,’’ ujarnya. Dari hasil pemindaian, tidak ditemukan ada peluru.
Masih Berkumpul
Hingga pukul 13.00 WIB kemarin siang, di ruas jalan Simpang Empat Desa Cengar Kecamatan Kuantan Mudik, masih terus berlanjut hingga malam. Warga datang ke Mapolsek Kuantan Mudik sekitar pukul 17.00 WIB. Bahkan hingga pukul 21.30 WIB, warga masih berada di ruas jalan lintas di depan Mapolsek Kuantan Mudik.
Sementara aparat kepolisian terus berjaga-jaga dengan senjata api. Di Mapolsek terlihat Kapolsek Kuantan Mudik AKP Sapri Joni, Kapolsek Kuantan Tengah AKP Supriono, Kapolsek Hulu Kuantan AKP Ben Hardi, Kapolsek Benai IPTU Masjang serta sejumlah perwira lainnya di Mapolres Kuansing. Atas aksi pendudukan ruas jalan tersebut, truk, bus dan mobil lainnya tak bisa lewat. Mereka terpaksa berhenti dan tidak bisa jalan.
Lebih dari satu kilometer antrean panjang truk, bus dan mobil lainnya menuju arah Sumatera Barat. Aksi yang dilakukan warga ini menuntut 11 orang rekannya dilepaskan Polres Kuansing. Baru pukul 22.10 WIB, 11 orang rekannya yang dibawa Polres setelah kejadian bentrokan dengan aparat dilepaskan. Namun, mereka masih tetap bertahan hingga berita ini diturunkan.
Berharap Damai
Sementara itu, Pimpinan KUD Prima Sehati, Ilyas Yakup, yang dikonfirmasi terpisah terkait bentrok meminta masyarakat untuk tetap menyelesaikan permasalahan secara damai. Pihaknya sendiri sampai saat ini terus berupaya memberikan penjelasan terkait permasalahan yang terjadi. Hanya saja, diakui dia, memang ada beberapa hal yang masyarakat terus mempertanyakan, di antaranya adalah terkait hasil kebun yang terlalu kecil.
‘’Kami sudah menjelaskan, bahwa hasil panen memang sedikit. Karena, memang belum secara keseluruhan kebun bisa berbuah merata. Di samping itu, juga ada kerja sama antara koperasi dengan PT Tri Bakti Sarimas sebagai mitra kelola dan tidak mungkin membuat keputusan sendiri,’’ ungkap Ilyas.
Begitupun, terkait dengan kondisi terakhir di lapangan, Ilyas juga menjelaskan pihaknya berencana Rabu (9/6) besok akan melakukan pertemuan dengan pihak PT TBS untuk mendudukkan permasalahan yang menjadi pemicu terjadinya aksi di lapangan. ‘’Ya, kami sudah berencana melaksanakan pertemuan dengan pihak TBS, selanjutnya hasil pertemuan itu yang akan kita sampaikan kepada Dinas Perkebunan, supaya permasalahan ini tidak sampai salah dimengerti,’’ jelas Ilyas Yakup yang mengaku sepanjang hari kemarin terus menerima telepon terkait bentrok yang terjadi di lapangan.
Disesalkan
Insiden penembakan ini menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi pemuka adat Kuantan Singingi, Datuk Bisai XII Edyanus Herman Halim. ‘’Aparat keamanan hendaknya jangan menggunakan senjata kepada rakyat karena senjata itu dibayar dengan pajak rakyat. Harus tetap menggunakan cara-cara persuasif dan diplomatis,’’ ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kuantan Singingi, Drs H Mursini saat dikonfirmasi malam tadi mengimbau kedua belah pihak untuk dapat saling menahan diri untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Bagaimana pun, disebutkan dia, tidak ada permasalahan yang tidak terselesaikan bila semua pihak bisa saling menahan diri.(dac/bud/muh)

Laporan Tim Riau Pos, Lubuk Jambi
redaksi@riaupos.com
»»  READMORE...

Banyak Kebun Tak Tersentuh Pajak

Bupati Kuansing H Sukarmis menyebutkan, Kabupaten Kuansing, merupakan kabupaten yang memerlukan dukungan pendanaan untuk kegiatan pembangunan yang dilaksanakan.

Salah satu penerimaan yang diharapkan Pemkab Kuansing, adalah dari sektor pajak. Baik pajak bangunan maupun perkebunan.
Di sektor pajak perkebunan, Bupati H Sukarmis mengatakan, masih banyak kebun milik pengusaha di Kuansing yang lolos dari pajak. Bahkan jumlahnya mencapai ratusan hektare. Hal ini diungkapkannya, saat membuka sosialisasi tugas dan tanggungjawab kolektor dalam pelaksanaan PBB perkotaan dan pedesaan, Senin (7/6) di Balai Pertemuan Adat Teluk Kuantan.
Ironisnya, kata Sukarmis, para pengusaha perkebunan tersebut masih lolos dari pajak. Ini dikarenakan kecerdikan mereka, ‘’menitipkan’’ areal perkebunannya pada masyarakat desa setempat.
Sosialisasi ini dihadiri kepala dinas, badan, camat serta para kolektor di lingkungan Pemkab Kuansing. H Sukarmis mengatakan, langkah ini sebagai upaya untuk mencari kekurangan dana pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya infrastruktur tetapi juga kegiatan pembangunan lainnya.
Selain itu, Sukarmis mengingatkan kalau masyarakat harus membayarkan kewajibannya, seperti pajak. Disadari Sukarmis, kalau Kabupaten Kuansing bukan kabupaten penghasil tetapi kabupaten penerima hasil. ‘’Tidak ada kita baru mendatangkan hasil, kecuali pajak,’’ ujarnya.
Pajak yang dihasilkan ini, disetorkan ke Pemerintah Pusat. Hasil itu, baru diserahkan Pemerintah Pusat pada daerah yang besarannya sudah diatur. Karena itu, untuk pelaksanaan pembangunan harus ada kejujuran membayar pajak.
Karena itu, kolektor-koletor pajak PBB ini harus tahu juga dengan pembangunan di desanya. Perkembangan bangunan itu, wajib di pungut PBB bangunannya, maupun sektor perkebunan. Pasalnya, banyak bangunan yang ada dan perkebunan yang belum terdata dan belum membayar pajak.
Tapi ada yang ratusan hektare kebunnya, tetapi tidak terdata dan belum bayar pajak. ‘’Ini ada apa,’’ kata Sukarmis. Karena itu, para kolektor-kolektor ini harus berupaya mencarinya. Kalau ingin membangun Kuansing, yang paling penting adalah orang-orang yang belum bayar pajak tersebut harus bayar pajaknya.
Kepala Dinas Pendapatan harus sering berkoordinasi dengan camat, camat dengan kepala desa dan kolektor-kolektor PBB ini. Sebab, orang yang tahu adalah para kolektor-kolektor pajak PBB di desa.
Sementara Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kuansing Drs H Sumarli MM, kegiatan ini dilatar belakangannya yakni penggantian kolektor setiap tahunnya sehingga yang baru kurang memahaminya tugas dan kewajibannya, masih banyaknya tunggakan PBB sektor perkotaan dan pedesaan.
Kegiatan ini bertujuan meningkatnya penerimaan dari sektor PBB sektor perkotaan dan pedesaan. Kegiatan ini diikuti kolektor dan koordinator kolektor PBB sebanyak 222 orang. Kegiatan ini menghadirkan instruktur dari Kantor Pajak Pritama Rengat.(nto) .Source: www.riaupos.com

»»  READMORE...

Bangunan SMAN 1 Teluk Kuantan Terbengkalai

TELUK KUANTAN (RP) - Pembangunan ruang belajar berlantai II SMAN 1 Teluk Kuantan, hingga kini masih terbengkalai. Padahal, pembangunan ruang belajar yang dianggarkan dari APBD Provinsi Riau ini sudah dimulai sejak 2008 lalu.

Akibatnya, bangunan tersebut sudah dipenuhi semak belukar dan ditumbuhi pohon di dalam ruangan belajar empat lokal lantai I. Kepala SMAN 1 Teluk Kuantan Harnita SPd yang dikonfirmasi Riau Pos, Senin (31/5) menyayangkan kondisi bangunan yang dibiarkan terbengkalai begitu saja.
Namun pihak sekolah tidak tahu secara pasti apakah tahun ini akan dilanjutkan atau tidak. Harnita menyarankan agar persoalan ini dikonfirmasikan pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kuansing.
Terkait dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kuansing Drs H Alwis MSi yang dikonfirmasi melalui Kabid Sarana dan Prasarana H Akmal Yahfis ST menyebutkan kalau pihaknya belum mendapatkan informasi yang pasti soal bangunan ruang belajar dua lantai untuk SMAN 1 Teluk Kuantan. ‘’Belum ada kepastian dari Disdik Riau, apakah akan dibangun 2010 ini atau tidak. Belum ada informasi yang disampaikan pada kita,’’ ujarnya.
Akmal Yahfis menyebutkan, bangunan ruang belajar tersebut dibangun 2008 lalu. Namun pada 2009 dan 2009 tidak ada mendapatkan bantuan anggaran dari Pemerintah Provinsi Riau. Sementara kondisi di lapangan, baru sampai pada tahap pembangunan pondasi ruang belajar lantai I dan II.
Tapi, justru di 2009 tidak ada tindak lanjutnya. Proyek pembangunan ruang belajarnya terbengkalai sampai sekarang hingga ditumbuhi semak belukar. Selain itu, Akmal menyebutkan, koordinasi dengan Disdik Kuansing pun terbilang sangat lemah.
Padahal, kegiatannya dilaksanakan di Kabupaten Kuansing. Disdik Kuansing berharap, 2010 ini proyek tersebut dilanjutkan. ‘’Informasi kita, 2010 ini akan dilanjutkan. Mudah-mudahan begitulah,’’ tambahnya.(dac). Source: Riaupos.com

»»  READMORE...

Jembatan Tolang Mulai Ditangani Provinsi

TELUK KUANTAN (RP) - Jembatan Tolang Desa Pangkalan Indarung Kecamatan Singingi, saat ini mulai di tangani pihak Provinsi Riau pengerjaannya. Pasalnya, status jembatan Tolang yang berada sekitar 12 kilometer dari ruas jalan Muara Lembu, merupakan jalan provinsi.

Di awal bulan Mei ini, jembatan tersebut putus. Sehingga tidak bisa dilalui masyarakat setempat, begitu juga akses mengangkut hasil produksi tanaman karet dan sawit keluar.
Namun dalam waktu satu atau dua pekan ke depan, jembatan ini sudah mulai kembali bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat serta kegiatan masyarakat setempat. Ini diungkapkan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumberdaya Air Kabupaten Kuansing Sabri SSos melalui Kabid Bina Marga H Nuzirwan yang dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (30/5) di Teluk Kuantan.
‘’Sudah. Pihak provinsi sudah mulai mengerjakannya saat ini,’’ ujarnya. Saat ini, dari hasil pengecekan lapangan, pihak Provinsi Riau sudah mulai mendroping kayu-kayu jembatan, untuk mengganti yang sudah rusak dan hancur. Jembatan Sungai Tolang tersebut berukuran panjang 11 meter.
Untuk saat ini, pihak Provinsi Riau baru bisa mengganti jembatan Sungai Tolang yang juga terbuat dari kayu tersebut dengan jembatan kayu yang baru. Ini mengingat tidak memungkinkan lagi untuk pembangunan jembatan permanent atau box culvert yang diminta masyarakat. Pasalnya, semua kegiatan APBD Riau 2010 sudah teranggarkan semuanya untuk berbagai kegiatan.
Meski begitu, Pemkab Kuansing tetap berharap pada tahun anggaran murni APBD 2011 mendatang, jembatan Sungai Tolang Desa Pangkalan Indarung Kecamatan Singingi bisa diganti dengan jembatan permanen. Karena, meski diganti dengan jembatan kayu namun ketahanan tidak akan terlalu lama.
‘’Posisi sekarang tidak memungkinkan masuk perbaikan jembatan permanen 2010 ini, karena anggarannya sudah terklop seluruhnya. Tapi kita minta pada pihak provinsi ini dimasukan penganggarannya untuk 2011 mendatang,’’ ujarnya.
Pembangunan dan perbaikan jembatan Sungai Tolang sekarang, sebagai langkah sementara agar akses jalan dan ekonomi masyarakat tidak lumpuh, akibat putusnya jembatan Sungai Tolang ini. Selain mmperbaiki jembatan Sungai Tolang yang sudah putus ini, pihak Provinsi Riau juga melakukan perbaikan satu unit jembatan kayu yang juga sudah rusak, yang berada di ruas jalan menuju Desa Pangkalan Indarung sebelum jembatan Sungai Tolang.(dac). Source:Riaupos.com

»»  READMORE...

DPKP Tenderkan Pintu Kios Pasar Rakyat

TELUK KUANTAN (RP) - Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Kuansing, mulai menenderkan pemasangan pintu kios (polding gate) untuk Blok B dan C Pasar Rakyat Teluk Kuantan. Pasalnya, meski secara fisik bangunan sudah rampung, namun kios-kios yang ada di dua bangunan tersebut belum dipasang.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas DPKP Kabupaten Kuansing H Muharlius SE MM menjawab Riau Pos, Jumat (28/5) di Teluk Kuantan. Dikatakan Muharlius, pada anggaran 2009 lalu, anggaran untuk pembangunan Blok B dan C bangunan Pasar Rakyat ini tidak mencukupi. Sehingga untuk pemasangan pintu kios terpaksa dianggarkan dalam APBD Murni 2010.
Saat ini, pelaksanaan tender sudah dalam tahap evaluasi. Bila tidak ada aral melintang, minggu depan pemenang tender pemasangan pintu kios Pasar Rakyat Teluk Kuantan ini bisa diumumkan. Disamping itu, Muharlius mengatakan, pemasangan polding gate ini juga untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pada pedagang yang bakal menempati kios-kios tersebut.
Dinas DPKP, juga sudah mendata calon pedagang yang akan menempati kios-kios di bangunan Pasar Rakyat tersebut. Pemasangan pintu kios Pasar Rakyat ini, tidak secara keseluruhan. Baru untuk lantai II Pasar Rakyat. Sementara untuk lantai tiga, Dinas DPKP Kuansing akan mengusulkannya kembali di APBD Murni 2011. Ini mengingat keterbatasan dana APBD Kuansing saat ini.
‘’Kita sudah data dan tetapkan calon pedagang yang akan menempati kios-kios tersebut,’’ ujarnya. Lebih jauh dijelaskan mantan Kabag Keuangan Setda dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kuansing ini, para pedagang yang akan menempati kios-kios tersebut adalah pedagang harian. Sebagian di antaranya mereka yang saat ini berjualan di kawasan Pasar Terminal Teluk Kuantan (Pasar Lumpur-red).
Bila pintu-pintu kios ini sudah terpasang, Dinas DPKP Kuansing meminta kepada para pedagang yang akan menempati kios tersebut, untuk segera memfungsikannya. Sehingga seluruh bangunan sudah terfungsi keseluruhannya. ‘’Ini sudah kita sampaikan pada pedagang,’’ ujarnya.(dac) . Source:Riaupso.com

»»  READMORE...